Pemerintah sendiri menargetkan penurunan mobilitas bisa mencapai 20 persen atau lebih selama PPKM darurat.
"Hasil yang kami dapat selama periode 3-10 Juli, seluruh provinsi Jawa-Bali sudah menunjukkan penurunan mobilitas dan penurunan aktivitas masyarakat 10-15 persen dari target kita 20 persen atau lebih," ujar Luhut dalam keterangan pers virtual pada Senin (12/7/2021).
Klaimnya tersebut berdasarkan indikator mobilitas dan kegiatan aktivitas masyarakat menggunakan Google Traffic, Facebook Mobility, serta indeks cahaya malam.
Luhut berharap pada ke depannya mobilitas kegiatan masyarakat semakin turun sesuai dengan harapan pemerintah.
Selain itu, pemerintah berharap dengan disiplin protokol kesehatan serta vaksinasi Covid-19 tetap berjalan sehingga hasil dari PPKM darurat semakin maksimal.
"Mungkin kalau semua berjalan kita disiplin akan mulai flatting atau mulai merata dan kita harap nanti cenderung akan terkendali," tegas Luhut.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Luhut sebagai koordinator pelaksanaan kebijakan PPKM darurat Jawa dan Bali.
PPKM darurat diterapkan di 48 kabupaten/kota yang mencatatkan nilai asesmen 4, serta di 74 kabupaten/kota dengan nilai asesmen 3 di wilayah Jawa-Bali dan diberlakukan pada 3-20 Juli 2021.
Selama PPKM darurat berlaku, dilakukan pembatasan pada sejumlah sektor dan kegiatan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/12/14255261/luhut-7-hari-ppkm-darurat-mobilitas-masyarakat-jawa-bali-turun-hingga-15