Salin Artikel

Menkes: Vaksinasi Covid-19 Berjalan Cepat, Kini Capai 52 Juta Suntikan

Hal itu sesuai dengan target pemerintah untuk terus mempercepat program vaksinasi nasional.

"Data terakhir saya lihat kita sudah menembus 50 juta suntikan dan mencapai 52 juta suntikan," kata Budi saat menerima kedatangan vaksin Moderna, disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (11/7/2021).

Budi mengatakan, 10 juta suntikan pertama dicapai dalam waktu 8 minggu. Kemudian, 10 juta berikutnya dalam waktu 4 minggu.

Sementara itu, 10 juta suntikan terakhir selesai hanya dalam 12 hari.

Per Sabtu (10/7/2021) kemarin, tercatat bahwa 38 juta rakyat Indonesia sudah mendapat vaksin dosis pertama.

Angka ini mencapai 20 persen dari total target populasi suntik yaitu 181,5 juta penduduk.

Vaksinasi dosis pertama di beberapa provinsi juga telah mencapai angka yang cukup tinggi.

Di Bali, lebih dari 70 persen penduduk sudah disuntik dosis pertama, sementara di DKI Jakarta sudah lebih dari 50 persen warga.

"Saya melihat ini adalah suatu prestasi yang comparable dengan banyak negara-negara bagian, atau provinsi-provinsi, atau kota-kota besar, even di negara maju di seluruh dunia untuk bisa lebih dari 70 persen atau 50 persen mendapatkan suntikan yang pertama," ujar Budi.

Ia berharap, kecepatan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air dapat terus ditingkatkan. Apalagi, Indonesia masih akan terus menerima vaksin dari berbagai negara di dunia.

"Di semester kedua ini akan ada lebih dari 290 juta dosis yang datang yang harus kita suntikan dalam 6 bulan. Jadi laju menyuntikkannya akan jauh lebih cepat," kata dia.

Adapun pada Minggu (11/7/2021) hari ini pemerintah menerima vaksin Covid-19 Moderna asal Amerika Serikat sebanyak 3.000.060 dosis.

Budi mengatakan, vaksin ini akan digunakan untuk masyarakat umum sekaligus vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.

"Karena mereka (tenaga kesehatan) mengalami tekanan yang luar biasa terutama di gelombang kedua dari penularan pandemi ini, sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal," kata dia.

Berdasarkan catatan Kementerian Luar Negeri, dengan ketibaan vaksin Moderna ini, Indonesia telah mengamankan 122.735.260 dosis vaksin, baik berupa bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi, dengan rincian:

-Sinovac: 108,5 juta dosis, sebagian besar dalam bentuk bulk

-AstraZeneca dari jalur Covax Facility: 8.236.800 dosis

-Sinopharm: 2.000.000 dosis vaksin jadi (500.000 di antaranya adalah dukungan dari pemerintah UAE)

-AstraZeneca (dukungan doses-sharing bilateral dari Jepang): 998.400 dosis

-Moderna (dose-sharing AS melaui Covax Facility): 3.000.060 dosis

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/11/14472751/menkes-vaksinasi-covid-19-berjalan-cepat-kini-capai-52-juta-suntikan

Terkini Lainnya

'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke