Salin Artikel

Soal Ikon Mirip Kabah di Fortnite, Anggota DPR: Ada Pesan Terselubung

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR Illiza Sa'aduddin Djamal menyayangkan adanya game mobile populer, yang meminta pemain atau penggunanya harus menghancurkan bangunan mirip Kabah.

Ia menilai, game tersebut memiliki pesan terselubung dan melukai perasaan umat Islam karena bentuk bangunan yang dihancurkan menyerupai Kabah.

"Game Fortnite ini mempunyai pesan terselubung dan melukai perasaan umat Islam, karena Kabah adalah sebuah bangunan yang paling disucikan dalam agama Islam," kata Illiza dalam keterangannya, Selasa (6/7/2021).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut berpandangan, game Fortnite bisa merusak karakter generasi muda karena adanya mode menghancurkan bangunan publik menyerupai Kabah.

Menurutnya, tindakan tersebut jelas tidak dibenarkan dan melanggar hukum. Ia juga melihat bahwa mode menghancurkan bangunan itu ada unsur kesengajaan.

"Sehingga bukan tidak mungkin game ini mengganggu pemahaman beragama umat Islam. Secara tidak langsung game ini merupakan bentuk pembodohan," tuturnya.

Illiza berpendapat, apapun alasan pembuat game yang mengharuskan pemainnya menghancurkan bangunan menyerupai Kabah tak bisa diterima.

Oleh karenanya, ia mendukung langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk memblokir aplikasi game Fortnite.

Ia juga meminta pihak terkait lain seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika mendukung langkah tersebut.

"Langkah pemblokiran game Fortnite sudah tepat dan harus didukung penuh agar anak-anak kita tidak dibodohi oleh game mobile tersebut," kata dia.

Di samping itu, Illiza juga menilai bahwa bermain game online secara tidak teratur atau berlebihan tidak baik.

Untuk itu, ia mengimbau para orangtua lebih pro aktif mengawasi anak-anaknya agar tidak kecanduan game online.

"Misalnya, membatasi waktu anak-anak bermain game online dan mengedukasi dampak buruk bermain game online yang terlalu lama atau berlebihan," pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah tanggapan muncul terkait game online Fortnite yang memuat konten agar pemain menghancurkan bangunan berbentuk menyerupai Kabah.

Menparekraf Sandiaga Uno menginstruksikan jajarannya untuk mengkaji dan melarang video game Fortnite agar tidak dimainkan oleh anak-anak.

Sandiaga menilai konten dalam video game Fortnite bertentangan dengan nilai-nilai luhur keagamaan.

Menurut dia, permainan itu dapat memicu perilaku tidak menghormati antar-umat beragama hingga mendorong aksi kekerasan terkait penistaan agama.

"Dan di game ini saya diberitahu bahwa ada ikon yang dinilai mirip Kabah yang harus dihancurkan untuk mendapatkan senjata baru dan naik ke level berikutnya," kata Sandiaga, seperti dikutip Antara, Senin (5/7/2021).

"Ini yang menurut saya sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur, terutama dari segi keagamaan, termasuk kerukunan beragama, ini suatu hal yang sangat sensitif," imbuh dia.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menuturkan, pihaknya akan mengkaji konten video dalam game daring, Fortnite, karena memuat ikon mirip Kabah.

"Merespons beredarnya video dalam game daring Fortnite yang memuat ikon yang dinilai mirip Kabah, Kementerian Kominfo telah mengkaji konten yang dimaksud," ujar Johnny, seperti dikutip Antara, Selasa (6/7/2021).

Menurut Jhonny, pihak Fortnite juga telah memberikan klarifikasi, yaitu elemen dalam video tersebut merupakan user generated content (UGC) yang dibuat oleh pengguna dalam bentuk "Creativity Mode".

Selain itu, Jhonny menuturkan, kementeriannya telah menggandeng kepolisian untuk menindaklanjuti beredarnya konten tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/06/21572481/soal-ikon-mirip-kabah-di-fortnite-anggota-dpr-ada-pesan-terselubung

Terkini Lainnya

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke