Ketujuh provinsi tersebut berada di Sumatera dan Kalimantan.
"Kami juga sudah mencoba mengantisipasi karena (varian) delta ini naiknya sangat cepat. Di mana kira-kira provinsi lain yang kemungkinan ke depannya akan ada kenaikan lonjakan cukup tinggi. Kami sudah lihat ada 5 provinsi di Sumatera dan 2 provinsi di Kalimantan," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring lewat YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).
Budi mengungkapkan, ketujuh provinsi yang dimaksud yakni Riau, Kepuluan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Dia mengingatkan agar pemerintah, baik pusat maupun daerah dapat mempersiapkan dampak dari prediksi tersebut.
"Kita harus hati-hati agar kita bisa mempersiapkan baik-baik," kata dia.
Sementara itu, sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, 90 persen penularan Covid-19 di DKI Jakarta disebabkan oleh virus corona varian delta.
Luhut pun meminta masyarakat tidak lagi meremehkan fakta ini.
Dia mengingatkan bahwa penularan Covid-19 bisa terjadi kepada siapa saja yang lengah.
Selain itu, Luhut meminta semua elemen masyarakat kompak dalam mengatasi penularan Covid-19.
Pandemi Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal ini terlihat dari penambahan kasus harian, angka kematian dan kasus aktif yang meningkat signifikan.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Senin (5/7/2021) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 29.745 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka ini merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.
Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 2.313.829 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2021/07/06/11494381/akibat-varian-delta-5-provinsi-di-sumatera-dan-2-provinsi-di-kalimantan