JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia dalam empat hari terakhir mencatatkan tiga kali rekor penambahan.
Rekor penambahan kasus terjadi pada Kamis (24/6/2021), yakni 20.574 orang. Angka ini tertinggi sejak awal kasus Covid-19 diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.
Dengan demikian, total kasus Covid-19 mencapai 2.053.995 kasus.
Sebelumnya, penambahan kasus harian juga mencatatkan rekor pada Rabu (23/6/2021) sebanyak 15.308 kasus.
Kemudian, pada Senin (21/6/2021) penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi terjadi sebanyak 14.536 kasus.
Sementara itu, angka kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir bertambah 355 kasus. Sehingga, total pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 55.949 kasusm
Pasien sembuh dari Covid-19 bertambah sebanyak 9.201 dalam sehari, sehingga totalnya menjadi 1.826.504 kasus.
Meningkat dua kali lipat
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus Covid-19 meningkat signifikan 42 persen pada pekan ini.
Kenaikan tersebut mayoritas terjadi di lima provinsi di Pulau Jawa. Bahkan kasus covid-19 melonjak dua kali lipat dibandingkan pekan lalu.
"Kenaikan ini telah berlangsung selama lima minggu berturut-turut dan dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," kata Wiku dalam keterangan tertulis, Jumat.
Wiku menjelaskan, kenaikan kasus mingguan tertinggi disumbangkan oleh DKI Jakarta sebesar 13.022 kasus.
Kemudian, Jawa Barat naik 6.449 kasus, Jawa Timur naik 1.756 kasus, Daerah Istimewa Yogyakarta naik 1.322 kasus, dan Jawa Tengah naik hingga 1.012 kasus.
Data tersebut, lanjut Wiku, menunjukkan efek dari libur panjang tidak hanya lonjakan kasus positif, namun bisa juga peningkatan angka kematian.
Wiku menambahkan, saat ini situasi Covid-19 sudah hampir mendekati puncak pandemi yang di Indonesia yang pernah terjadi pada 5 Februari 2021.
Akibat libur akhir tahun 2020, kasus aktif Covid-19 kala itu mencapai 176.672. Sementara, saat ini kasus aktif sudah mencapai 160,524 kasus.
Berdasarkan hal tersebut, pemerintah memperketat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus”, kata Wiku.
Atasi masalah kapasitas rumah sakit
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan skenario untuk mengatasi masalah kapasitas tempat tidur rumah sakit jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan.
Pertama, menggunakan rumah sakit jiwa (RSJ).
"Karena mereka juga punya kemampuan untuk menangani Covid-19 tingkat ringan sampai dengan sedang, untuk menambah jumlah kapasitas tempat tidur yang ada," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya, dalam konferensi persnya, Kamis.
Skenario kedua, Kemenkes akan membangun rumah sakit lapangan.
Menurut Azhar, membangun rumah sakit lapangan bisa dilakukan dengan bantuan TNI dan Polri.
"Di mana rumah sakit lapangan ini juga cukup efektif, terbukti di beberapa tempat juga bisa membantu penanggulangan covid yang ada," ujar dia.
Kemenkes juga mengonversi RSUP Fatmawati, RSUP Persahabatan dan RSPI Sulianti Saroso menjadi RS khusus menangani pasien Covid-19.
Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di DKI Jakarta mencapai 90 persen.
"Diharapkan dengan mengkonversi ketiga rumah sakit ini menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan full untuk kasus Covid-19, ini akan membantu semakin menambah ketersediaan untuk tempat perawatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/25/08032351/rekor-kasus-harian-covid-19-peningkatan-dua-kali-lipat-di-pulau-jawa