Reisa mengatakan, situasi peningkatan kasus Covid-19 ini, akan berpengaruh pada pengetatan kegiatan masyarakat di berbagai sektor, termasuk di sektor pendidikan.
"Dan rencana sekolah tatap muka kemungkinan akan tertunda di wilayah zona merah," kata Reisa dalam keterangan tertulis KPC-PEN, Kamis (17/6/2021).
Reisa mengatakan, dampak Covid-19 bisa berbeda-beda terhadap setiap orang, seperti ada pasien Covid-19 tanpa gejala, kritis dan fatal.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan.
"Jangan ambil risiko, lindungi diri untuk lindungi keluarga dan orang terdekat kita. Jangan pertaruhkan kesehatan diri dan keluarga hanya karena lalai menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Di samping itu, Reisa mengatakan, ada beberapa cara untuk berkontribusi menekan laju penularan Covid-19, dari zona merah ke zona hijau.
Salah satunya, lanjut dia, apabila anda merasa memiliki kontak erat dengan pasien positif, segera laporkan diri ke puskesmas terdekat dan berani melakukan tes Covid-19.
Kemudian, apabila anda positif, sampaikan informasi tentang siapa saja yang telah kontak erat selama beberapa hari ke belakang serta lakukan isolasi mandiri dan berkonsultasi dengan dokter.
"Terlambat dirawat dapat berisiko bagi keselamatan nyawa. Puskesmas dan dokter dapat membantu memberikan informasi ketersediaan ruang rawat inap di rumah sakit atau memberikan rujukan ke karantina terpusat yang dibiayai pemerintah," kata Reisa.
Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah akan dimulai serentak pada Juli 2021.
Kemendikbudristek dan Kementerian Agama (Kemenag) telah menerbitkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) di Masa Pandemi Covid-19 yang dapat membantu kelancaran penyelenggaraan PTM Terbatas.
Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo sebelumnya memberikan contoh praktik baik dalam melaksanakan PTM terbatas, di mana satuan pendidikan dapat mengatur satu kelas hanya diisi 25 persen murid, kegiatan belajar mengajar hanya dua jam dan satu minggu hanya dua kali pertemuan.
Adapun diketahui sekitar 30 persen satuan pendidikan kini telah melakukan PTM terbatas sesuai situasi dan kondisinya masing-masing.
Sebagian sekolah baru memulai PTM terbatas beberapa bulan terakhir, ada pula yang sudah melakukan PTM terbatas sejak tahun lalu.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/17/13074961/kasus-covid-19-meningkat-satgas-ptm-terbatas-di-wilayah-zona-merah-mungkin