Salin Artikel

Kelompok Relawan Sebut Megawati Berpeluang Maju dan Menangi Pilpres 2024

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Promega Centre, Mochtar Mohammad. Adapun Promega Centre merupakan kelompok relawan yang aktif sebagai pendukung Megawati.

"Megawati Soekarnoputri adalah pemegang hak prerogatif atau tiket pencalonan di Pilpres 2024 sebagaimana hasil Kongres V di Bali tahun 2019 lalu. Sebagai pemegang tiket di Pilpres, Megawati punya peluang besar untuk maju dan memenangi kontestasi 2024 mendatang di mana tidak ada calon dari incumbent," kata Mochtar dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Ia melanjutkan, PDI-P memiliki 128 kursi di DPR RI, sedangkan syarat untuk tiket Pilpres atau presidential threshold adalah 115 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi di DPR.

Menurutnya, hal tersebut dapat berarti bahwa PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang sudah siap tiket di Pilpres.

Mochtar menyampaikan alasan kuat mengapa dirinya menilai Megawati berpeluang maju dalam Pilpres tiga tahun mendatang.

"Pertama, selain karena Ibu Megawati merupakan pemegang tiket pencalonan sebagaimana amanat kongres, beliau adalah figur sentral di PDI Perjuangan," ucapnya.

Kedua, lanjut dia, Megawati merupakan sosok berpengalaman menjadi Presiden. Menurutnya, Megawati berhasil mengatasi krisis ekonomi yang merupakan dampak dari krisis pada 1998.

Lebih jauh, Mochtar menambahkan bahwa saat ini konsolidasi organisasi PDI-P hampir rampung.

"DPC seluruh kabupaten/kota 100 persen selesai. Pimpinan Anak Cabang (PAC/Kecamatan) 100 persen selesai, Pengurus Ranting (tingkat desa/kelurahan) seluruh Indonesia selesai, dan Pengurus Anak Ranting (tingkat RW/Dusun) 60 persen selesai," kata dia.

Ia juga mengklaim, PDI-P adalah partai yang paling disiplin dalam berorganisasi saat ini.

Oleh karena itu, menurut Mochtar, majunya Megawati akan mempercepat proses konsolidasi organisasi yang pada gilirannya akan meningkatkan perolehan kursi PDI-P di semua tingkatan.

"Sebab, dengan majunya Ibu Megawati, semangat gotong royong kader akan semakin masif dan militan, seperti terjadi di Pemilu 1999," terang deklarator pasangan Mega-Prabowo pada Pilpres 2009 ini.

Tak sampai di situ, Mochtar juga mengungkapkan alasan mendukung Megawati maju Pilpres adalah karena Megawati dan Presiden Joko Widodo memiliki potensi menggalang koalisi besar.

Sebab, ia melihat bahwa saat ini posisi partai-partai besar berada pada satu barisan mendukung pemerintah.

"Megawati bersama dengan Presiden Joko Widodo punya potensi untuk menggalang koalisi besar. Karena posisi sekarang partai-partai besar berada dalam satu barisan di koalisi pendukung pemerintah," tutup Mochtar.

Diketahui bersama, belakangan bursa capres 2024 telah mengemuka di publik, meski Pilpres masih tiga tahun mendatang.

Hal tersebut tercermin dari berbagai hasil sejumlah survei yang juga telah mengungkap nama-nama tokoh yang diinginkan masyarakat sebagai calon presiden.

Dorongan Megawati untuk maju Pilpres 2024 juga mengemuka setelah sebelumnya, Partai Gerindra mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto untuk maju berkontestasi dalam Pilpres.

Hal itu seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani. Ia juga mengatakan, partainya membuka peluang untuk membuka koalisi dengan PDI-P.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari Kompas.tv.

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/07/23302681/kelompok-relawan-sebut-megawati-berpeluang-maju-dan-menangi-pilpres-2024

Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke