JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono mengungkapkan kejanggalan tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK.
Adapun tes itu merupakan bagian dari alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Giri menyebutkan bahwa ada bagian dari tes wawancara TWK pegawai KPK yang melenceng dari tes yang sewajarnya.
Improvisasi yang dilakukan pewawancara di ruang wawancara dinilai berlebihan. Menurut dia, pewawancara telah terlebih dahulu melakukan profiling terhadap orang-orang tertentu.
"Nah ini menurut saya agak berlebihan, karena ketika saya diwawancara, yang wawancara itu tahu tempat tinggal saya di kampung, di kaki gunung 700 kilometer dari Jakarta," ucap Giri saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (3/6/2021).
"Dia tahu persis, dia juga tahu orang yang merekomendasikan saya jadi pimpinan KPK. Saya sebut enam, dia tahu siapa orang yang ke tujuh," ujar dia.
Menurut Giri, data-data selengkap itu tidak mungkin datang dari pewawancara yang melakukan penilaian wawasan kebangsaan.
"Nah informasi-informasi tersebut menurut saya, kalau tidak itu datang dari seseorang yang profesional mencari informasi, itu enggak akan dapat," ucap Giri.
Tidak hanya itu, Giri berpendapat, ada sejumlah pertanyaan dalam tes wawancara TWK pegawai KPK yang juga melenceng dan tidak patut dipertanyakan.
Contohnya, kata dia, bagi seorang pegawai KPK perempuan dan menggunakan hijab, mereka ditanya mengenai mau atau tidak mau melepas hijab untuk kepentingan negara.
"Kemudian yang terjadi pada wawancara itulah yang melenceng. Ada yang ditanya misalnya kamu mau enggak lepas jilbab? Kalau enggak mau (artinya) kamu mementingkan diri sendiri," ucap Giri.
"Atau ditanya misalnya beberapa hal yang sexism atau rasial, itu enggak boleh sebenarnya, Apa pun metodologinya, berargumen bahwa itu metedologi untuk asesmen itu enggak boleh" kata dia.
sebanyak 1.271 pegawai KPK resmi dilantik menjadi ASN pada Selasa (1/6/2021).
Mereka dilantik setelah dinyatakan lolos dalam tes wawasan kebangsaan sebagai bagian dari alih status pegawai KPK menjadi ASN.
Dalam tes ini, 75 pegawai dinyatakan tidak lolos, 51 di antaranya diberhentikan dan 24 pegawai akan dibina kembali.
Sejumlah nama yang dikenal bekerja baik di KPK dinyatakan tidak lolos TWK, misalnya Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi KPK Sujanarko, Kepala Satuan Tugas Pembelajaran Internal KPK Hotman Tambunan dan Direktur Sosialisasi Dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Supradiono.
Penyidik Senior Novel Baswedan dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap juga dinyatakan tidak lolos tes tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/04/06503111/ungkap-kejanggalan-twk-giri-suprapdiono-pewawancara-tahu-rumah-saya-di-kaki