Saat itu, Abdee mengakui bahwa ia termasuk salah satu penggagas Badan Ekonomi Kreatif yang mengurus 14 subsektor, termasuk seni kriya, pertunjukan, musik, film, fashion, games, arsitektur, dan periklanan tersebut.
"Saya tidak punya minat di sana. Menurut saya, yang bekerja di sana haruslah yang menguasai bidangnya, profesional, dan punya waktu. Saya masih ingin melanjutkan karier di musik," kata Abdee kepada Kompas.com, Kamis (22/1/2015).
Kini, Abdee diangkat menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Sementara itu, pada 2015, Abdee mengaku didorong oleh rekan-rekan yang berada di industri kreatif untuk masuk dalam badan tersebut.
Namun, secara tegas ia nyatakan tidak menginginkan posisi apa pun dalam badan itu, walaupun belum ada permintaan secara resmi.
"Kalaupun ada tawaran, saya pasti menolak," ujar dia saat itu.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin atau Abdee "Slank" sebagai komisaris independen P Telkom Indonesia.
Pengangkatan Abdee menambah panjang daftar pendukung dan relawan Jokowi yang mendapat jabatan komisaris.
Selain Abdee, ada sejumlah nama pendukung Jokowi yang telah lebih dulu menjadi komisaris perusahaan pelat merah, antara lain Fadjroel Rachman selaku Komisaris Utama Adhi Karya, Andi Gani Nena Wea selaku Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan, dan Ulin Yusron sebagai komisaris di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/29/12595891/saat-abdee-slank-tolak-jabatan-di-badan-ekonomi-kreatif-pada-2015