Salin Artikel

Pembekuan Darah Dialami Sejumlah Penerima Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Satgas

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menerima sejumlah laporan mengenai pembekuan darah langka setelah vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.

Juru bicara Satgas, Wiku Adisasmito menjelaskan, adanya penyakit pembekuan darah yang disebut dengan tromboemboli.

Dalam kondisi ini, bekuan darah yang terbentuk di pembuluh seringkali terlepas dan terbawa aliran darah hingga menyumbat pembuluh lain.

Penyakit tromboemboli vena, kata Wiku, menjadi penyakit kardiovaskular nomor tiga paling sering terjadi di dunia.

Oleh sebab itu, sangat mungkin kondisi tersebut terjadi secara bersamaan ketika penderita menerima vaksinasi.

"Bukan tidak mungkin hal tersebut terjadi secara bersamaan, namun tidak berhubungan dengan vaksinasi," ujar Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/5/2021).

Wiku mengingatkan, vaksin Covid-19 tidak dapat menurunkan dampak penyakit lain

"Harap menjadi catatan bahwa vaksin Covid-19 tidak menurunkan angka kematian atau angka kesakitan akibat penyakit selain Covid-19," kata Wiku.

Dengan adanya temuan ini, Wiku meminta petugas kesehatan untuk lebih teliti dalam melakukan proses screening pra-vaksinasi.

Ia menekankan pentingnya petugas untuk memastikan penerima vaksin sepenuhnya dalam kondisi sehat sebelum menerima vaksinasi.

"Satgas mengimbau agar para petugas kesehatan yang melakukan vaksin dapat melakukan proses screening secara teliti sebelum dan menyeluruh sesuai kaidah yang telah ditetapkan," kata Wiku.

Di sisi lain, Wiku mengingatkan calon penerima vaksin untuk menjawab pertanyaan dengan jujur saat dalam tahap screening pra-vaksinasi.

"Apabila memungkinkan, sebelum jadwal vaksinasi para calon penerima juga dapat melakukan pengecekan di fasilitas kesehatan untuk memastikan kondisi penerima dalam keadaan sehat," ujar Wiku.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/26/08250871/pembekuan-darah-dialami-sejumlah-penerima-vaksin-astrazeneca-ini-penjelasan

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke