Adapun 32 tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap dipastikan positif Covid-19 karena diduga tertular 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang dinyatakan positif Covid-19 varian B.1.617.2, dan sebelumnya ternyata sempat berlabuh ke India.
"Ini menjadi salah satu kasus yang menunjukan bahwa varian B.1.617.2 asal India ini penularannya amat sangat cepat, efektif, dan efisien," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (24/5/2021).
Meski belum ada data terkait kecepatan penularannya, Dicky menduga berdasarkan beberapa temuan kasus di India, varian B.1.617.2 yang merupakan salah satu tipe virus corona B.1.617 ini memiliki tingkat penularan hampir sama dengan B.1.1.7 asal Inggris.
"Potensi (penularan) cepat sekali, datanya menunjukan sampai 70 persen untuk B.1.1.7 ini. Tapi untuk B.1.617.2 ini belum ada datanya, namun kurang lebih dari data di lapangan, penularannya sangat cepat dan relatif sama dengan B.1.1.7," ucapnya.
Dicky meminta pemerintah dan masyarakat serius dalam menghadali ancaman penularan virus corona varian asal India itu.
Sebab, ia mengungkapkan, selain penularannya diduga lebih cepat, varian ini juga menunjukan gejala yang lebih berat, seperti batuk dengan interval yang lama, hingga mengeluarkan darah.
"Dari data klinis yang ditemukan di India, kita menemukan kecenderungan viral load cukup tinggi. Ibarat (gejala) klinis yang lebih mengganggu ini, seperti batuk terus menerus sampai satu jam, mengeluarkan darah, hingga gangguan pernapasan," tutur Dicky.
"Ini yang kita lihat mengapa di India terjadi chaos di rumah sakit dan terjadi peningkatan kebutuhan oksigen," kata dia.
Dicky berharap pemerintah semakin melakukan pengetatan di wilayah-wilayah perbatasan untuk melakukan pencegahan orang dari luar negeri yang terpapar, bisa masuk ke wilayah Indonesia.
"Semua pintu masuk baik di wilayah darat, laut dan udara harus dikelola dengan baik dan petugas kita harus dilindungi dengan APD yang baik, termasuk diberikan pelatihan terus menerus terkait upaya pencegahan Covid-19," ucap dia.
Terkait dengan penularan di Cilacap, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut masih menunggu hasil Balitbangkes untuk menyimpulkan apakah para nakes tertular varian corona B1617.2.
"Sementara pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) masih proses, jadi kita tunggu hasil genomnya dulu untuk kepastian varian virus coronanya," tutur Nadia, Minggu (23/5/2021).
Sementara itu Direktur RSUD Cilacap Ichlas Riyanto menyebut tidak ada gejala berbeda yang tampak dari para nakes yang tertular.
"Tanda khusus belum ada cuma penularannya saja yang cepat," ujar Ichlas pada konferensi pers di Pendapa Kabupaten Cilacap, Sabtu (22/5/2021).
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/24/12372251/kasus-covid-19-di-cilacap-epidemiolog-bukti-varian-b16172-menyebar-sangat