Salin Artikel

Dengar Terawan Mundur dari Calon Dubes, Pimpinan DPR Minta Pemerintah Siapkan Pengganti

Kabar tersebut juga sudah sampai ke telinga anggota DPR. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku mendengar kabar mundurnya Terawan.

"Ya, saya dengar memang bahwa dokter Terawan mundur dari usulan duta besar Spanyol," kata Dasco dalam pernyataan video di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (21/5/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai, keputusan mundur tersebut merupakan hak Terawan.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah segera mencari pengganti Terawan untuk diusulkan sebagai duta besar Indonesia di Spanyol.

Menurut dia, nama baru itu bisa mengisi kekosongan usulan calon duta besar Indonesia perwakilan Spanyol tersebut.

"Pemerintah untuk segera mengisi usulan baru untuk menggantikan dokter Terawan yang mundur," tutur Dasco.

Sebelumnya, dikutip Tribunnews.com, kabar beredarnya Terawan mundur dari calon duta besar diungkapkan oleh anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Nasdem Muhammad Farhan.

"Itu yang akan kita bahas ulang (kabar Terawan mundur). Karena tadi ada isu sedikit soal Pak Terawan. Makanya kita mau konfirmasi ulang. Obrolan saya dengan Pak Sekjen begitu," kata Farhan seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis (20/5/2021).

Farhan mengatakan, Terawan diusulkan menjadi duta besar oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Oleh karena itu, menurut dia, KSAD yang harus mencari pengganti Terawan sebagai duta besar.

"Kalau yang mengusulkan adalah KSAD, maka KSAD harus mencarinya dong," kata dia. 

Pada rapat paripurna ke-18, Kamis (20/5/2021) DPR mengungkapkan telah menerima surat presiden (surpres) terkait nama-nama calon duta besar Republik Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar saat memulai Rapat Paripurna Masa Persidangan V Tahun Sidang 2020-2021.

"Pimpinan Dewan telah menerima enam pucuk surat dari Presiden," kata Muhaimin dalam rapat yang dipantau secara daring, Kamis.

Adapun salah satu dari enam surat itu adalah terkait nama-nama calon duta besar tertanggal 29 April 2021.

Kendati demikian, Muhaimin tak menjabarkan nama-nama calon duta besar yang tertera dalam surat.

"Surat nomor R/19/Pres/04/2021 tanggal 29 April 2021 perihal Permohonan Pertimbangan atas Pencalonan Duta Besar dan Berkuasa Penuh Negara Sahabat utuk Indonesia," ucap Muhaimin.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/21/15563111/dengar-terawan-mundur-dari-calon-dubes-pimpinan-dpr-minta-pemerintah-siapkan

Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke