Salin Artikel

4.123 Pemudik Positif Covid-19, Epidemiolog: Bisa Jadi "Superspreader" yang Perburuk Pandemi

Hal ini ia sampaikan merespons catatan pemerintah mengenai 4.123 pemudik yang dinyatakan positif virus corona pasca-tes acak terhadap 6.742 pemudik.

"Bisa jadi superspreader event. Jadi yang berkontribusi karena ada superspreader, karena membawa superstrain atau menghasilkan superstrain yang menjadi trigger perburukan pandemi," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (11/5/2021).

Dicky mengaku tak terkejut dengan data yang menunjukkan bahwa lebih dari separuh pemudik yang dites Covid-19 terkonfirmasi positif.

Sebab, sudah sejak lama angka test positivity rate di Indonesia melebihi 10 persen. Dengan persentase tersebut, bisa jadi dari 10 orang yang dites, keseluruhannya dinyatakan positif Covid-19.

Atau yang paling minim, dari 10 orang yang dites virus corona, 1 orang terkonfirmasi positif.

Hal ini membuktikan bahwa banyak kasus infeksi di masyarakat yang sebenarnya tidak terdeteksi karena kapasitas tes tidak memadai.

"Dengan sudah lama (test positivity rate) di atas 10 persen itu, dengan angka kematian yang juga tetap tinggi, ya kita bisa perkirakan bahwa setidaknya ketika orang itu keluar rumah, risiko paparannya (virus) itu tinggi sekali," ujar Dicky.

Dicky mengatakan, infeksi virus corona pada ribuan pemudik merupakan fenomena puncak gunung es. Artinya, kasus yang nampak hanya sebagian kecil dari jumlah total.

Padahal, jika tes dilakukan dengan lebih masif, total kasus Covid-19 di Tanah Air bisa mencapai 10 kali lipat dari yang saat ini dilaporkan.

Situasi seperti inilah yang menurut Dicky menyebabkan masyarakat abai terhadap situasi pandemi.

Masyarakat tak menyadari bahwa situasi yang sebenarnya terjadi jauh lebih berbahaya dari yang terlihat.

"Mereka tidak terbangun persepsi risikonya, jadi abai. Padahal, keadaan sesungguhnya jauh lebih serius dari itu dan berbahaya," ucap Dicky.

Dengan adanya fenomena ini, Dicky pun meminta pemerintah bersiap. Sebab, kegiatan mudik menjadi potensi lonjakan Covid-19 yang siap meledak.

"Itu bukan baik-baik saja, tapi itu akan menjadi bom waktu yang siap meledak menunggu adanya trigger," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian melakukan pengetesan Covid-19 secara acak terhadap masyarakat yang melakukan perjalanan selama masa larangan mudik Lebaran.

Terhitung sejak 6 Mei 2021, lebih dari 4.000 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19.

"Secara umum, pengetatan yang dilakukan oleh Polri itu di 381 lokasi. Dan Operasi Ketupat, kemarin jumlah pemudik yang di-random testing dari 6.742 (orang), konfirmasi positifnya 4.123 orang," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).

Dari angka tersebut, kata Airlangga, sebanyak 1.686 orang melakukan isolasi mandiri. Kemudian, 75 orang di antaranya mendapatkan perawatan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/11/11414671/4123-pemudik-positif-covid-19-epidemiolog-bisa-jadi-superspreader-yang

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke