Salin Artikel

Bicara Kekerasan Seksual, Nadiem Nilai Perlu Ada Badan Independen di Kampus

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan melakukan penyempurnaan penanganan terkait isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi melalui peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan (permendikbud).

Melalui permendikbud, Nadiem berharap para korban kekerasan seksual di lingkungan kampus tidak menjadi korban saat hendak membuat laporan atas kekerasan seksual yang dialaminya.

“Jadinya jangan sampai yang pelapor menjadi korban. Karena kita harus menyadari, masih ada stigma dari pada isu-isu ini di masyarakat. Jadinya perlindungan informasi mereka, perlindungan confidentiality mereka itu jadi suatu hal yang sangat penting,” ujar Nadiem dalam diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).

Nadiem mengatakan perlu ada suatu badan independen di perguruan tinggi yang bertugas untuk mengawasi dan menyelesaikan perihal masalah kekerasan seksual.

Ia berharap ada keseimbangan atau sistem check and balance terkait isu kekerasan seksual di kampus.

“Karena kita nggak bisa mengira bahwa perguruan tinggi pun sebagai institusi adalah suatu institusi yang netral. Nggak bisa. Kita harus memastikan bahwa ada independen dalam universitas itu, yang tidak secara direct melapor pada universitas biar ada keseimbangan, ada check and balance,” ucap Nadiem.

Selain itu, menurutnya, badan independen itu juga harus memberikan rekomendasi atas pelaporan atau kejadian seputar kekerasan seksual di lingkungan kampus.

“Ini badan independen ini harus bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi yang tentunya bisa naik ekskalasi lah gitu,” ucapnya.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan akan menerbitkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud) terkait isu kekerasan seksual di lingkungan pendidikan.

Ia mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan peraturan yang semaksimal mungkin dalam menyikapi isu kekerasan seksual.

“Tolong ditunggu, akan keluar sebaik mungkin lah, mungkin tidak sempurna tapi sebaik mungkin,” kata Nadiem dalam diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/27/20500341/bicara-kekerasan-seksual-nadiem-nilai-perlu-ada-badan-independen-di-kampus

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke