Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia menerangkan, kapal selam buatan Jerman tahun 1979 itu diperkirakan hilang sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
"Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi seperti dikutip Kompas.id, Rabu (21/4/2021).
Diketahui, kapal selam ini merupakan salah satu dari lima kapal selam milik Indonesia.
Kapal KRI Nanggala-402 ini resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada 1981.
Dikutip Kompas.id yang merujuk artikel Harian Kompas (11/4/2005), KRI Nanggala-402 merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat.
Pengadaan kedua kapal selam itu, tak lepas dari keinginan Indonesia untuk kembali memperkuat kekuatan laut pada 1981.
Diceritakan, saat itu Indonesia memiliki 12 kapal selam, tetapi hanya tinggal satu yang masih bisa menyelam.
Atas hal tersebut, Indonesia pun memilih KRI Nanggala-402 buatan Jerman itu sebagai alutsista laut Nusantara.
Kekuatan kapal selam ini juga tak diragukan. Dengan mengandalkan mesin diesel elektrik, kapal ini mampu melaju dengan kecepatan lebih kurang 25 knot.
Usai overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir di antaranya torpedo dan persenjataan lain.
Sebelumnya, kapal selam ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan pada 2009-2012.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/21/18261401/kapal-selam-kri-nanggala-402-jadi-alutsista-indonesia-sejak-1981