Salin Artikel

Suharso: Pembangunan Ibu Kota Negara Tak Akan Ganggu Populasi Bekantan dan Masyarakat

PENAJAM, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan, pembangunan ibu kota negara (IKN) baru tidak akan mengganggu lingkungan dan masyarakat.

Ia juga memastikan, pembangunan itu tidak akan mengganggu populasi hewan endemik Kalimantan seperti Bekantan.

"Bekantan tidak akan diganggu. Masyarakat di sana yang menjadi enklave, saya kira mereka juga harus terangkat kesejahteraannya. Jangan sampai mereka menjadi enklave, merasa terasingkan dari IKN-nya," kata Suharso saat meninjau titik lokasi Istana Negara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (12/4/2021).

Suharso mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memastikan agar pembangunan IKN tidak mengganggu habitat Bekantan. Salah satunya yakni dengan menghadirkan para ahli.

Kendati demikian, ia tak menjabarkan secara detail terkait menjaga hutan habitat Bekantan seiring berjalannya pembangunan IKN.

"Kita tetap tidak akan pernah ganggu. Itu tidak terganggu. Kita sudah kumpulkan para ahli. Kemudian bagaimana kita mengenklave itu supaya tidak terganggu," ucapnya.

Suharso mengklaim, antusiasme masyarakat Kalimantan Timur terhadap rencana pembangunan IKN baru tinggi.

Menurutnya, masyarakat Kalimantan Timur justru bergembira melihat daerahnya akan menjadi ibu kota negara.

"Orang daerah jauh lebih gembira dibandingkan orang di pusat. Termasuk sahabat pers di daerah, lebih gembira saya lihat ketika ada pembangunan ibu kota baru," kata dia.

"Kan mereka keingintahuannya tinggi ya. Kan mereka akan jadi orang ibu kota," sambungnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga memastikan bahwa pihaknya merencanakan pembangunan infrastruktur di IKN.

Kendati demikian, ia mengatakan, pembangunan infrastruktur tidak dapat berjalan layaknya adegan sulap.

"Infrastruktur kita bangun. Kan kita tidak bisa menyulap. Tentu ada prosesnya itu. Tapi yang penting kita sudah mulai, dan dia akan tumbuh sebagaimana sebuah ibu kota yang tumbuh dengan baik," harap Suharso.

Senada dengan Suharso, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor mengatakan, pemerintah provinsi (Pemprov) memastikan tidak akan ada masalah tumpang tindih terkait persoalan kawasan hutan di Kaltim.

Ia memastikan, tidak ada satu daerah pun untuk calon IKN yang akan terjadi tumpang tindih.

"Setahu saya, tidak akan ada tumpang tindih di kawasan di rencana ibu kota. Karena ini adalah hutan milik negara yang diberikan kewenangan pengelolaannya kepada swasta," tutur Isran dalam kesempatan yang sama.

Dia melanjutkan, pihak swasta dalam hal ini PT ITCI Hutani Manunggal (IHM) yang kawasan hutannya akan dijadikan IKN juga tidak memiliki masalah.

Sebab, ia pun menegaskan kembali bahwa hutan di kawasan IKN ini merupakan milik negara.

Artinya, kata dia, ketika negara membutuhkan kawasan ini, maka pihak perusahaan swasta yang mengelola pasti menyetujuinya.

"Dan ini swasta yang bersangkutan, tidak bermasalah. Memang ada ketentuan, ketika negara memerlukan kawasan itu ya harus menyetujuinya," ucap Isran.

Pantauan Kompas.com, lokasi IKN saat ini masih dipenuhi hutan tanaman industri yang meliputi pohon seperti Acacia mangium dan Eucaalyptus sp.

Diketahui, tanaman itu digunakan sebagai bahan baku pembuat kertas.

Lokasi IKN berjarak sekitar 90 kilometer dari pusat kota Balikpapan, Kaltim yang dapat ditempuh perjalanan darat lebih kurang dua hingga tiga jam.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/12/16405061/suharso-pembangunan-ibu-kota-negara-tak-akan-ganggu-populasi-bekantan-dan

Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke