Namun, ia mengatakan, mutasi virus corona yang baru dapat memengaruhi efikasi vaksin.
"Data yang kita terima sampai sekarang masih bisa (vaksin Covid-19 menahan mutasi virus), beberapa vaksin efikasinya akan menurun tapi masih bisa memberikan proteksi," kata Budi dalam acara Forum Indonesia Bangkit, Selasa (6/4/2021).
Budi mengatakan, proteksi yang diberikan vaksin Covid-19 ini dibuktikan dari gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 di negara-negara Eropa seperti Prancis, Belanda, dan Jerman.
Namun, kata Budi, hanya Inggris yang tidak mengalami lonjakan kasus dikarenakan vaksinasi di negara tersebut sangat tinggi.
"Itu bukti vaksinnya bisa meredam strain baru, karena strain baru yang ada di Inggris itu yang sekarang paling menyebar di seluruh dunia, itu terbukti Inggris tidak naik karena vaksinasinya masif," ujar dia.
Mutasi virus corona menyebar di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.
Catatan Kompas.com, mutasi virus corona asal Inggris atau B.1.1.7 terdeteksi masuk ke Indonesia pada 2 Maret 2021. Mutasi ini dibawa dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.
Kemudian, mutasi virus corona E484K juga terdeteksi di Indonesia sejak Februari 2021 dengan adanya satu kasus di DKI Jakarta.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/06/12525161/soal-mutasi-baru-virus-corona-menkes-efikasi-vaksin-covid-19-turun-tetapi