JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi menilai, kerja sama pertahanan yang disepakati antara Indonesia dengan Jepang, kian menegaskan posisi Indonesia di dalam konflik yang terjadi di Laut China Selatan.
"Bagi Indonesia, kesepakatan yang berhasil dibangun dengan Jepang ini merupakan pesan yang kuat bahwa Indonesia konsisten menolak perundingan apapun dengan China yang menyangkut Natuna Utara, konsisten menolak berpihak dalam menyikapi perseteruan antara China dan Amerika," ujar Fahmi dalam keterangan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Ia menuturkan, ketimbang mengambil sikap dukungan, Indonesia sejauh ini telah mengambil langkah positif dengan membangun kerja sama dan kemitraan stratetgis bersama negara-negara sahabat di kawasan.
Terkait kerja sama dengan Indonesia, kata Fahmi, Jepang memandang ada potensi menarik yang bisa didapatkannya.
Ia menyebut, hubungan militer Indonesia dan Jepang selama ini relatif stabil meski tidak disertai dengan transaksi persenjataan utama secara signifikan.
Menurutnya, baru beberapa tahun terakhir ini Jepang tampak makin antusias menawarkan produk teknologi militer dan kerja sama industri pertahanan strategis pada Indonesia.
"Selain terus memperkuat kerjasama militer kedua negara di bidang pendidikan, pengembangan SDM, pemberantasan terorisme hingga penanggulangan bencana," katanya.
Diberitakan, Indonesia dan Jepang menjalin kesepakatan pengalihan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan teknologi pertahanan.
Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bernama 2 + 2 antara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi di Tokyo, Jepang, Selasa (30/3/2021) sore waktu setempat.
"Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak sepakat untuk mempromosikan kerja sama keamanan dan pertahanan termasuk pengalihan alat dan teknologi pertahanan," demikian keterangan tertulis dikutip dari Kemhan.go.id, Rabu (31/3/2021).
Kerja sama pengalihan alutsista dan teknologi ini ditandai dengan tanda tangan yang dilakukan Prabowo yang menjadi pintu gerbang dimulainya kerja sama antara industri pertahanan Indonesia dan Jepang.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/01/13092421/pengamat-kerja-sama-pertahanan-ri-jepang-tegaskan-posisi-indonesia-di-tengah