Salin Artikel

Tenaga Ahli Menkes: Kualitas SDM untuk Tes PCR Covid-19 Sangat Kurang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas pengetesan spesimen terkait Covid-19 sangat ditentukan pula oleh sumber daya manusia (SDM).

Namun, Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Bidang Penanganan Covid-19 Andani Eka Putra mengatakan, kualitas SDM yang berjibaku di laboratorium untuk memeriksa hasil tes polymerase chain reaction (PCR) sangat kurang.

"Ini masalah kita. Ibarat pertempuran, pemeriksaan PCR adalah bagian dari pertempuran. Orang pergi perang tidak punya kemampuan bagus, tidak bisa menembak," kata Andani dalam talkshow BNPB bertajuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi Darurat, Selasa (16/3/2021).

Andani menuturkan, dalam memeriksa hasil tes Covid-19 perlu dilakukan penelitian virus melalui RNA atau ekstraksi asam ribonukleat (RNA) yang diperlukan dalam pengujian sampel rantai reaksi polimerase Covid-19.

Pengerjaan RNA tersebut memiliki tingkat kesulitan tinggi. Menurut Andani, Indonesia kekurangan SDM yang dapat menangani hal tersebut.

"Memang ada pelatihan, tapi tidak semua bisa. Tidak bisa dibina satu atau dua kali, butuh latihan terus-menerus. Risiko terbesar adalah kontaminasi," kata dia.

"Jadi masalah besar adalah SDM kerjanya. Bagaimana SDM itu seharusnya dibangun karena tidak semua orang familiar bisa bekerja tes molekuler, khususnya RNA. Ini problem kita," lanjut Andani.

Sementara dari segi waktu, kata dia, kemampuan laboratorium menunjukkan hasil tes Covid-19 idealnya adalah empat jam.

Namun apabila ada kelebihan kapasitas, maka waktu yabg dibutuhkan menjadi lebih panjang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/16/12294921/tenaga-ahli-menkes-kualitas-sdm-untuk-tes-pcr-covid-19-sangat-kurang

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke