Berdasarkan data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Jumat, terdapat penambahan 6.412 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 1.410.134 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Informasi ini disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Jumat sore. Data juga bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.
56.918 spesimen diperiksa
Pemerintah memastikan penularan virus corona masih terjadi setelah memeriksa sebanyak 56.918 spesimen Covid-19 dari 45.068 orang dalam 24 jam terakhir.
Dengan penambahan itu, total sebanyak 11.481.307 spesimen telah diperiksa dari 7.661.433 orang yang diambil sampelnya.
Sebagai catatan, satu orang dapat diambil spesimennya lebih dari satu kali.
Pemeriksaan spesimen tersebut dilakukan dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Data yang sama memperlihatkan bahwa ada penambahan pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 6.851 orang dalam sehari.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 1.231.454 orang.
Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 11-12 Maret 2021, ada 180 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 38.229 orang sejak awal pandemi.
Selain itu, dari data tersebut tercatat ada 140.451 kasus aktif Covid-19.
Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Pemerintah juga melaporkan bahwa kini terdapat 62.883 orang yang berstatus suspek Covid-19
Perkembangan mutasi B.1.1.7
Pemerintah juga melaporkan perkembangan terbaru tentang temuan mutasi B.1.1.7 di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Jumat, kasus positif Covid-19 dari penularan mutasi varian B.1.1.7 belum ditemukan di Jakarta.
Hal ini disampaikannya mengklarifikasi informasi yang menyebut ada satu sampel kasus Covid-19 mutasi varian B.1.1.7 yang berasal dari Ibu Kota.
"Jadi enam kasus itu tidak ada yang berasal dari Jakarta ya. Hingga saat ini untuk kasus Covid-19 yang berkedudukan di Jakarta belum ada variasi mutasi B.1.1.7," ujar Nadia dalam talkshow yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/3/2021).
Adapun, lanjut dia, enam kasus yang dimaksud masing-masing di Karawang, Jawa Barat (2 kasus), Sumatera Utara (1 kasus), Sumatera Selatan (1 kasus), Kalimantan Timur (1 kasus) dan Kalimantan Selatan (1 kasus).
Informasi ini dipastikan setelah Kemenkes melakukan pelacakan kasus secara lebih lanjut.
"Jadi kan sampel ini didapatkan dari pekerja migran Indonesia ya. Nah ternyata asal daripada kasus ini bukan di Jakarta," tegas Nadia.
Nadia pun mengungkap, hingga Jumat belum ditemukan penularan baru dari 6 kasus mutasi virus corona B.1.1.7 itu.
Hal tersebut dipastikan setelah pihaknya melakukan pelacakan kontak erat terhadap 6 kasus tersebut.
"Kasus kontak erat dengan 6 kasus ini kita sudah mengambil semua sampelnya sudah dilakukan pemeriksaan dan semua negatif, dan sudah ditanyakan apakah sebelumnya menderita sakit, ternyata tidak ada yang positif sebelumnya," kata Nadia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/13/07480071/update-14-jutaa-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-perkembangan-virus-corona