Hal ini Jokowi sampaikan saat membuka rapat kerja nasional Kementerian Perdagangan tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/3/2021).
"Saya minta agar UMKM dibantu agar lebih mampu untuk ekspor. Tadi sedikit sudah saya singgung, kita perlu lebih banyak UMKM yang menjadi eksportir dalam jumlah yang besar," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, saat ini 90 persen pelaku ekspor adalah UMKM. Namun, dari angka tersebut, kontribusi ekspornya hanya 13 persen.
Hal ini menandakan bahwa kapasitas ekspor dari UMKM perlu diperbesar. Peningkatan tersebut, kata Jokowi, dapat dilakukan dengan menghidupkan kembali dewan penunjang ekspor.
Pada saat bersamaan, UMKM harus dibantu agar bisa memperbaiki produksi, memperbaiki desainnya, dan membenahi pengemasan (packaging) sehingga kualitasnya menjadi lebih baik.
"Dan ini harus berkolaborasi dengan kementerian/lembaga yang lain, institusi yang lain dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM kita di pasar global," ujar Jolowi.
Jokowi menyebut, pengembangan UMKM dapat memanfaatkan perdagangan digital atau e-commerce.
Kekuatan digital seharusnya dapat digunakan untuk merangkai antara supply UMKM dan pasar nasional dan pasar global.
Menurut Jokowi, banyak sekali UMKM yang berpeluang untuk dikembangkan melalui perdagangan digital.
Oleh karena itu, pembenahan, pengemasan, dan perbaikan merek menjadi sangat penting untuk mencapai hal tersebut.
"Saya melihat banyak sekali. Ada keripik usaha rumah tangga bisa ekspor ke Korea, bisa ekspor ke Jepang. Kecil-kecil tapi ini kalau kita detail dan bekerja keras untuk mereka ini juga bukan sesuatu yang sulit," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, perdagangan digital sejatinya merupakan sebuah keharusan. Namun, perdagangan digital juga seharusnya mampu mendorong pengembangan UMKM.
"Jika ada praktik perdagangan digital yang berperilaku tidak adil terhadap UMKM harus segera diatur dan harus segera diselesaikan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/04/13593151/jokowi-ingin-lebih-banyak-umkm-yang-jadi-eksportir