JAKARTA, KOMPAS.com - Proses vaksinasi Covid-19 telah dimulai. Kendati demikian, anak-anak dan bayi tidak termasuk ke dalam kelompok yang akan divaksin dalam waktu dekat.
Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan, bayi dan anak-anak tidak ikut vaksinasi Covid-19 dikarenakan vaksin Covid-19 untuk anak-anak masih menunggu hasil uji klinis.
"Bayi dan anak-anak tetap perlu dilindungi. Sambil menunggu (vaksin), lengkapi imunisasi anak sesuai rekomendasi," kata Aman dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3/2021).
Dalam pemberitaan Kompas.com, para peneliti akan menggunakan 300 sukarelawan anak untuk menguji keefektifan vaksin Oxford/AstraZeneca Covid-19 pada anak-anak berusia antara 6 hingga 17 tahun.
Uji klinis ini akan menilai apakah vaksin yang dikenal sebagai vaksin ChAdOx1 nCoV-19 ini, akan menghasilkan respons imun yang kuat pada anak-anak dalam kelompok usia tersebut.
Vaksin Oxford/AstraZeneca adalah satu dari tiga vaksin yang telah disetujui untuk digunakan pada orang dewasa di Inggris, bersama dengan yang dari Pfizer/BioNTech dan Moderna.
“Meskipun sebagian besar anak relatif tidak terpengaruh oleh virus corona dan tidak mungkin menjadi tidak sehat dengan infeksi, penting untuk menetapkan keamanan dan respons kekebalan vaksin pada anak-anak dan remaja karena beberapa anak dapat memperoleh manfaat dari vaksinasi,” kata Andrew Pollard, profesor infeksi dan kekebalan pediatrik, dan kepala penyelidik pada uji coba vaksin Oxford.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/03/10110371/anak-anak-dan-bayi-tidak-ikut-vaksinasi-covid-19-ini-penjelasannya