Salin Artikel

[EKSKLUSIF] Kisah Pasien 01 Covid-19 Dirawat di Ruang Isolasi 13 Hari, Diberi Jamu Saat Sembuh

Publik pun akhirnya mengenal sebutan "Pasien 01" dan "Pasien 02" Covid-19, saat Jokowi mengumumkan dua pasien perdana yang terinfeksi virus corona.

Selang beberapa lama kemudian, diketahui bahwa Pasien 01 Covid-19 ialah Sita Tyasutami. Kompas.com berkesempatan melakukan wawancara khusus bersama Sita pada Senin (1/3/2021) malam.

Melalui wawancara daring, Kompas.com bertanya kepada Sita seputar pengalaman terinfeksi virus corona dan tercatat sebagai kasus pertama di Indonesia.

Sita mengisahkan, dia dirawat atau diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara selama 13 hari.

"Di RSPI Sulianti Saroso itu dari 1 Maret sampai 13 Maret. Jadi 13 hari diisolasi," kata Sita.

Namun, Sita ternyata terlebih dahulu dirawat di RS Mitra Keluarga, Depok, Jawa Barat selama tiga hari.

Menurut pengakuannya, ia dirawat di rumah sakit itu sejak 27 Februari 2020 sebelum kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

"Tiga hari di RS Mitra Keluarga Depok, dari 27 Februari sampai 1 Maret dini hari. Nah di RSPI itu dari 1 Maret sampai 13 Maret. Jadi diisolasi 13 hari di RS Sulianti Saroso, plus tiga hari di rumah sakit awal. Jadi totalnya 16 hari," ujarnya.

Sita menceritakan bagaimana pengalamannya diisolasi di RSPI Sulianti Saroso bersama dengan tujuh orang lainnya.

Adapun, pada saat pertama kali diumumkan Jokowi, menurut Sita, hanya ia dan ibunya saja yang dirawat di RS tersebut.

Namun, seiring berjalannya waktu, ditemukan kasus-kasus berikutnya yang juga sama-sama diisolasi di RS Sulianti Saroso.

Menariknya, semua yang diisolasi di sana adalah keluarga, dan rekan-rekan dari Sita. Mereka merupakan kontak dekat setelah pemerintah melakukan tracing dari kasus perdana, termasuk kakaknya yang jadi Pasien 03, Ratri Anindya.

"Jadi waktu diisolasi itu. Itu ruang isolasinya kalau enggak salah, ada 10 apa 11 (ruangan), termasuk ICU. Itu delapan di antaranya itu benar-benar aku, ibu, kakakku, sepupuku, temanku ada empat," tutur Sita Tyasutami.

"Jadi delapan orang di sana. Kami seperti reuni, tapi dibatasi sama tembok, sampai kami imajinasikan lagi ada di kapal pesiar," cerita Sita.

Ia juga mengatakan, dari delapan orang yang diisolasi itu, ada dua yang mengalami gejala terparah yakni dirinya dan satu temannya berusia hampir 50 tahun.

Pulang diberi jamu

Setelah 13 hari dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Sita diperbolehkan pulang karena hasil tes polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Kala itu Sita pulang tak sendiri, ia diperbolehkan keluar dari isolasi rumah sakit bersama dengan kakaknya yang merupakan Pasien 03.

Namun, menurut pengakuan Sita, sang ibu masih harus dirawat beberapa hari di RSPI Sulianti Saroso. Barulah pada 16 Maret, ibu Sita diperbolehkan pulang karena dinyatakan negatif Covid-19.

Setelah sembuh, Sita membagikan pengalaman menariknya saat diberikan jamu oleh menteri kesehatan (Menkes) saat itu Terawan Agus Putranto. Jamu itu merupakan titipan dari Presiden Joko Widodo untuk menambah imunitas.

Adapun, pemberian jamu dilakukan pada saat konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Senin (16/3/2020).

Sita menceritakan, saat itu sebelum pulang ke rumah, Direktur Utama (Dirut) RSPI Sulianti Saroso mengatakan bahwa akan ada penghargaan dari pemerintah karena ketiganya berinisiatif untuk dilakukan tes Covid-19.

"Karena kan memang sebenarnya bukan dari tracing ya dulu, tapi aku dan ibu itu kekeh banget minta dites saat itu. Jadi waktu itu ditelepon karena itu, dan juga ingin memberi harapan positif ke masyarakat Indonesia bahwa ini, kasus 1,2, dan 3 sudah sembuh," kata Sita.

Sita mengungkapkan, pada saat itu sejatinya Terawan hanya akan memberikan penghargaan kepada ketiga pasien perdana Covid-19.

Namun, lanjutnya, tiba-tiba sebelum pulang Menkes Terawan memberikan oleh-oleh jamu yang disebutnya dikirim langsung dari Presiden Joko Widodo.

"Tadinya kan mau dikasih penghargaan saja sama Pak Terawan, bukan jamu. Cuma ternyata katanya dari Pak Jokowi mau kasih jamu. Jadi yang dari Pak Terawan tidak jadi, jadinya jamu," ucapnya.

Setelah diberikan jamu, Sita, ibu dan kakaknya juga diketahui memberikan beberapa pernyataan dalam rangka membangkitkan optimisme masyarakat untuk melawan Covid-19.

Menurut pengakuannya, pernyataan itu hanya spontanitas dari ketiganya untuk berbicara di hadapan publik tentang optimisme melawan virus corona.

Sita sendiri mengaku saat itu memberikan pernyataan seputar bagaimana mengelola kesehatan mental pasien.

"Saat press conference, kami diberikan kesempatan berbicara. Pesan yang kami sampaikan waktu itu penting banget. Waktu itu ibu membahas soal insentif tenaga kesehatan, Mba Ratri pesannya untuk OTG harus hati-hati. Nah, aku lebih ke mental health dan stigma, dan support," ucap Sita.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/02/10383291/eksklusif-kisah-pasien-01-covid-19-dirawat-di-ruang-isolasi-13-hari-diberi

Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke