Hal tersebut berkaitan dengan bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah di Tanah Air.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, saat ini banyak ekosistem lingkungan yang rusak sehingga perlu perbaikan, terutama di hulu.
“Perbaikan ekosistem di hulu mendesak dilakukan agar peristiwa banjir bisa berkurang intensitasnya,” kata Masduki dalam keterangan persnya, Senin (22/2/2021).
Masduki mengatakan, Wapres melihat bencana banjir akan terus berulang apabila penyebab utamanya tidak diselesaikan.
Terlebih, Wapres juga mendapatkan laporan tentang peristiwa banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah yang terjadi akibat alih fungsi lahan.
“Artinya kalau hanya membangun infrastruktur penampung air saat hujan saja tidak cukup jika alih fungsi lahan hutan menjadi sawah atau perkebunan dan areal pertambangan secara ilegal masih terjadi,” kata dia.
Masduki mengatakan, saat ini pemerintah mempunyai dana terbatas untuk dialokasikan ke infrastruktur.
Hal tersebut karena pandemi Covid-19 yang masih terjadi dan belum menunjukkan akan berakhir.
Padahal proses dan biaya yang dibutuhkan membangun infrastruktur penanganan banjir tidak mudah dan murah.
Dalam menanganinya, kata dia, harus terintegrasi satu sama lain.
"Jadi dengan dana terbatas, pendekatan yang digunakan harus terintegrasi antara hulu dan hilir. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri,” ucap dia.
Pada Sabtu (13/2/2021), Wapres Ma'ruf Amin diketahui mengunjungi korban banjir Karawang di Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Wapres menyoroti tentang aksi perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam, salah satunya adalah banjir.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/22/15575221/bencana-banjir-wapres-minta-kementerian-dan-pemda-buat-rencana-matang