Hal tersebut ditandai dengan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf disuntik vaksin Covid-19 di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Vaksinasi Covid-19 terhadap lansia atau orang yang berusia di atas 59 tahun sudah bisa dilakukan setelah izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Ma'ruf sendiri berusia 77 tahun dan menjadi orang pertama di Indonesia dari lansia kelompok umum yang divaksin Covid-19.
Sebelumnya, dilansir dari situs Kementerian Kesehatan, lansia dari tenaga kesehatan sudah menerima vaksin Covid-19. Misalnya, vaksinasi terhadap 80 tenaga kesehatan dari kelompok lansia dilakukan di RSUP Fatmawati pada 11 Februari 2021.
"Alhamdulillah baru saja tadi saya sudah divaksin. Alhamdulillah tidak ada masalah, tidak sakit, tidak ada rasa pusing, biasa-biasa saja," kata Ma'ruf setelah menjalani vaksinasi.
Saat divaksin, Ma'ruf tampak didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Munardo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Ia mengenakan kemeja safari lengan pendek berwarna abu-abu, lengkap dengan peci serta masker hitam.
Berdasarkan pantauan Kompas.com dari video dari Setwapres, Ma'ruf tampak tenang saat akan menjalani vaksinasi tersebut.
Sebelum disuntik vaksin, Ma'ruf juga terlihat diperiksa tensi darah terlebih dahulu.
Ma'ruf mengatakan, dirinya selama ini belum divaksin karena menunggu ketetapan apakah orang yang berusia di atas 59 tahun boleh divaskin atau tidak.
"Selama ini belum ada klarifikasi, sekarang ini sesuai janji kalau memang sudah (bisa) untuk lansia seperti saya bisa divaksin sesuai aturan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa itu bisa dilakukan," kata dia.
Ma'ruf juga memastikan bahwa sejak awal ia sudah siap untuk divaksin Covid-19 sesuai peraturan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Mengajak lansia lain
Ma'ruf pun mengajak masyarakat yang usianya sudah lanjut usia untuk tidak takut mengikuti vaksinasi Covid-19 ini.
"Saya ajak semua yang usianya sudah cukup lanjut, saya di atas 70 tahun (vaksinasi). Ternyata vaksin ini insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa," kata dia.
"Mari kita ikut melaksanakan vaksinasi karena ini diharapkan rakyat Indonesia mengalami kekebalan terhadap Covid-19, kita belum tahu Covid-19 sampai kapan," ucap Ma'ruf.
Ia mengatakan, kekebalan kelompok atau herd immunity bisa dicapai apabila sudah 70 persen populasi rakyat Indonesia divaksin Covid-19.
Oleh karena itu, vaksinasi Covid-19 pun bersifat wajib dilaksanakan bagi mereka yang bisa mendapatkannya.
Bahkan menurut agama Islam, kata dia, setiap umat harus ber-kifayah atau wajib melaksanakan vaksin tersebut untuk melindungi diri.
"Menjaga diri dari penyakit itu hukumnya wajib. Wajibnya sampai kapan, sampai nanti tercapainya herd immunity, 70 persen (populasi) divaksin baru gugur kewajibannya," kata dia.
Lansia diharap ikuti langkah Wapres
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap masyarakat kelompok lansia mengikuti langkah Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkait vaksinasi Covid-19.
"Wapres memberi contoh sangat baik bagi para lansia Indonesia. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh para senior kita di Indonesia," kata Budi.
Ia menuturkan, vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga, tetangga, umat dan seluruh masyarakat.
"Karena kita harus mengejar 70 persen populasi divaksin. Jadi fungsi sosialnya jauh lebih besar daripada perlindungan individualnya," kata dia.
Belum beri efek samping
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 yang sejauh ini telah dilaksanakan dilakukan belum memberikan efek samping.
Sejauh ini, pemerintah telah memberikan vaksinasi terhadap lebih dari 1 juta orang.
"Kami sudah melakukan vaksinasi sebanyak 1 juta vaksinator, vaksinasi, dan belum ada efek samping dari vaksin tersebut," kata Dante.
"Kami akan melakukan percepatan vaskinasi sehingga 70 persen dari total penduduk kita 181,6 juta akan tervaksinasi dalam kurun waktu 12 bulan seperti yang ditargetkan," kata dia.
Sebelumnya, BPOM telah menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin Covid-19 Sinovac untuk masyarakat usia lansia pada 5 Februari 2021.
Sama seperti vaksinasi pada usia dewasa, vaksin Sinovac juga diberikan sebanyak dua dosis pada orang usia lanjut. Namun, dengan selang waktu 28 hari.
Dalam menerbitkan izin penggunaan darurat itu, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis fase 2 di China dan fase 3 di Brasil terhadap Sinovac.
Hasil uji klinis terhadap 400 lansia di China menunjukkan bahwa vaksin Sinovac meningkatkan imunogenisitas atau kadar antibodi yang baik.
"Setelah 28 hari pemberian dosis kedua antibodi masih tinggi di 97,98 persen," ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, melalui konferensi pers virtual, Minggu (7/2/2021).
Hasil uji klinis juga menunjukkan tidak ada efek samping serius penggunaan vaksin Sinovac terhadap lansia tersebut. Hal itu terbukti di Brazil saat uji klinis fase 3 terhadap 600 lansia.
Penny mengatakan, vaksinasi terhadap lansia penting lantaran kelompok ini menjadi penyumbang besar dalam persentase kematian pasien Covid-19 yang jumlahnya mencapai 47,3 persen.
"Dengan telah diterbitkannya persetujuan vaksin untuk populasi lansia diharapkan angka kejadian infeksi dan angka kematian manusia akibat infeksi Covid-19 ini dapat menurun," kata Penny.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/18/09272801/wapres-jadi-pelopor-kelompok-umum-vaksinasi-covid-19-lansia-dimulai