Salin Artikel

1.223.943 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Persiapan Vaksinasi Tahap Dua

Data Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan hingga Senin (15/2/2021), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.223.930 kasus.

Total kasus tersebut diperoleh setelah terjadi penambahan sebanyak 6.462 kasus baru positif Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir kemarin.

Data tersebut juga menunjukkan, sebanyak 6.462 kasus baru positif Covid-19 didapatkan dari pemeriksaan 26.378 spesimen dari 19.626 orang yang diambil sampelnya dalam sehari.

Secara kumulatif, jumlah spesimen yang telah diperiksa yaitu 10.087.796.spesimen dari 6.695.764 orang yang diambil sampelnya.

Sementara itu, kasus baru positif Covid-19 tersebut tersebar di 31 provinsi. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus tertinggi yaitu sebanyak 1.879 kasus baru.

Menyusul Jawa Barat sebanyak 947 kasus baru, Jawa Tengah sebanyak 881 kasus baru, Jawa Timur sebanyak 432 kasus baru dan Kalimantan Timur sebanyak 362 kasus baru.

Kesembuhan dan kematian bertambah

Meski kasus harian Covid-19 terus bertambah, angka kesembuhan pasien Covid juga bertambah 6.792 orang, sehingga total pasien sembuh kini 1.032.065 orang.

Akan tetapi, angka kematian akibat terjangkit Covid-19 masih terus bertambah 184 orang. Dengan demikian, pasien Covid-19 yang meninggal dunia menjadi 33.367 orang.

Data vaksinasi

Dalam data yang sama, ada 1.468.764 yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir kemarin.

Dari data tersebut, ada 482.625 tenaga kesehatan sudah disuntik vaksin dosis kedua.

Angka itu didapatkan setelah ada penambahan 57.047 tenaga kesehatan yang divaksin hingga Senin.

Sementara itu, tenaga kesehatan yang baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama tercatat ada 1.096.095 orang setelah sebelumnya bertambah 27.348 orang.

Vaksinasi tahap kedua

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menggelar vaksinasi Covid-19 tahap kedua pada Rabu, (17/2/2021).

Sasaran vaksinasi tahap kedua ini mencapai 38.513.446 orang yang terdiri dari 21,5 juta lansia, dan hampir 17 juta untuk pekerja pelayanan publik.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksinasi tahap kedua yang dimulai bulan Februari ini ditargetkan rampung pada bulan Mei.

"Kita harapkan dapat selesai pada Mei," kata Maxi dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Kemenkes, Senin (15/2/2021).

Maxi mengungkapkan, kelompok prioritas yang menerima vaksin tahap kedua adalah pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, dan aparatur sipil negara (ASN).

Kemudian, petugas keamanan (TNI-Polri), pariwisata (petugas hotel dan petugas restoran), pelayanan publik (damkar, BPBD, BUMN, BPJS, kepala/perangkat Desa), pekerja transportasi publik, atlet, dan wartawan.

Selain itu, kelompok lansia dengan usia di atas 60 tahun masuk dalam vaksinasi tahap kedua ini, setelah melalui pertimbangan pemerintah untuk mengurangi kasus kematian akibat Covid-19 terhadap lansia.

"Untuk itu, pemerintah mempercepat vaksinasi bagi lansia dengan turut mengikut sertakan dalam tahapan vaksinasi kedua," ujar dia.

Maxi juga mengatakan, vaksinasi tahap kedua yang dimulai pada Rabu (17/2/2021) akan dilaksanakan pada 55.000 orang pedagang pasar di Tanah Abang, DKI Jakarta.

Jawa-Bali diprioritaskan

Sementara itu, melihat sasaran vaksinasi yang cukup besar, pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan tahapan vaksinasi di Pulau Jawa-Bali dikarenakan kasus Covid-19 di wilayah tersebut tertinggi di Indonesia.

"Kita tahu bersama di Jawa-Bali ini sekitar 70 persen kasus Covid-19 ini berada di daerah ini, sehingga mendapatkan prioritas yang pertama," kata Maxi.

Menurut Maxi, Pulau Jawa-Bali akan menerima 70 persen vaksin Covid-19. Sementara itu, 30 persen vaksin akan disebarkan di 27 Provinsi di Indonesia.

Adapun dalam pelaksanaan vaksinasi ini pemerintah menyiapkan empat metode pelaksanaannya.

Pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah dan swasta.

Kedua, vaksinasi dilakukan melalui institusi yang bersangkutan, misalnya, TNI-Polri vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan TNI-Polri. Hal serupa juga dilakukan oleh BUMN.

Ketiga, vaskinasi Covid-19 massal. Langkah ini pernah dilakukan di Yogyakarta, Surabaya Bandung, Jakarta, Makassar Manado dan Medan.

Terakhir, vaksinasi akan dilakukan secara bergerak untuk sasaran tertentu seperti pedagang di Pasar Tanah Abang.

"Meskipun berbeda tempat, namun pemerintah memastikan pelaksanaan vaksinasi hanya dilakukan oleh vaksinator yang sudah terlatih," ujar Maxi.

Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil ditunda

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil ditunda.

"Jadi kalau mau mendapatkan vaksinasi, tentunya kehamilannya ditunda dulu, karena setelah mendapatkan vaksinasi dosis kedua, tentunya pasangan usia subur bisa kemudian merencanakan kehamilannya," kata Nadia.

Nadia mengatakan, vaksinasi Covid-19 bisa diberikan kepada ibu menyusui tanpa ada kriteria khusus.

Selain itu, penyintas Covid-19 bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 dengan catatan sudah tiga bulan dinyatakan negatif Covid-19.

Lebih lanjut, untuk kelompok lansia di atas 60 tahun diperbolehkan mengikuti vaksinasi Covid-19 jika sudah melakukan pemeriksaan kesehatan.

"Terus untuk orang dengan HIV AIDS selama minum obat teratur ya juga vaksinasi dapat diberikan," ujar Nadia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/16/07054091/1223943-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-persiapan-vaksinasi-tahap-dua

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke