Salin Artikel

Pengurus Demokrat Sebut Kekhawatiran Eks Wasekjen Pendukung KLB Tak Didukung Fakta

Kamhar mengatakan, Partai Demokrat justru telah meraih banyak capaian di masa kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Pernyataan Darmizal sangat tendensius yang dilandasi buruk sangka dan kebencian. Sama sekali tak didukung fakta dan pandangan yang jernih. Belum genap setahun memegang mandat Mas AHY memimpin Partai Demokrat sebagai Ketum, telah banyak gebrakan dan capaian yang telah diraih," kata Kamhar saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).

Kamhar menuturkan, Partai Demokrat sukses meraih kemenangan di 48 persen daerah pemilihan pada Pilkada 2020 lalu di mana 56 persen kemenangan itu diraih oleh kader Demokrat.

"Ini capaian yang membanggakan, yang baru dicapai di periode sekarang," ujar Kamhar.

Berkaca dari hasil pilkada tersebut, Kamhar mengaku optimistis Demokrat akan meraih hasil yang lebih baik pada Pemilu 2024.

Selain kesuksesan di pilkada, Kamhar menyebut AHY telah membuat sejumlah gebrakan seperti memberikan bantuan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 serta Gerakan Bina UMKM yang menyasar masyarakat terdampak Covid-19.

Menurut Kamhar, gebrakan-gebrakan itu memperoleh apresiasi dari masyarakat merujuk pada hasil survei yang menempatkan Demokrat dalam tiga besar.

"Mencermati potret kinerja dan capaian Partai Demokrat di masa kepemimpinan Mas Ketum AHY ini, sesungguhnya semakin menegaskan kehadirannya sebagai jawaban atas kebutuhan objektif organisasi dan kader Partai Demokrat," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Darmizal merasa khawatir jika kepengurusan AHY bertahan maka perolehan suara Demokrat pada Pemilu 2024 akan semakin turun dibandingkan dengen pemilu-pemilu sebelumnya.

Oleh sebab itu, Darmizal merespons baik isu KLB yang hendak digulirkan untuk mengganti kepemimpinan AHY. Menurut dia, pemilihan pemimpin yang baru akan memperkuat Demokrat pada Pemilu 2024.

"Kami hanya ingin melihat partai Demokrat kembali meraih suara gemilang pada Pemilu 2024 nanti," kata Darmizal, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (9/2/2021).

Adapun sebelumnya AHY menuding ada pihak yang hendak melengserkannya dengan menggulirkan isu KLB.

Beberapa pihak yang diduga terlibat ialah para mantan pengurus Demokrat yakni Darmizal, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Selain itu, AHY juga menyatakan, ada pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan yang terlibat dalam upaya pelengserannya dengan menggulirkan isu KLB. Pejabat yang dimaksud ialah Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/10/11261991/pengurus-demokrat-sebut-kekhawatiran-eks-wasekjen-pendukung-klb-tak-didukung

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke