Salin Artikel

Jokowi Minta BKKBN Sosialisasikan Pentingnya Ketahanan Keluarga

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya menyosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat.

Menurut Jokowi, BKKBN juga perlu melakukan sosialisasi tentang ketahanan keluarga kepada masyarakat.

"Sosialisasi yang bapak dan ibu sampaikan bukan hanya jumlah kelahiran. Yang sangat penting untuk disosialisasikan juga adalah membangun ketahanan keluarga," ujar Jokowi dalam pembukaan acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 di Istana Negara yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1/2021).

Dia melanjutkan, ketahanan keluarga idealnya mencakup berbagai bidang.

Antara lain akses kesehatan, akses pendidikan, kecukupan gizi, sanitasi yang baik, hingga terjaganya sumber pendapatan negara.

"Inilah pilar ketahanan dan kesejahteraan keluarga Indonesia. Keluarga adalah tiang negara. Jika setiap keluarga hidup secara berkualitas maka Indonesia juga akan sejahtera," tegas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, dia pun mengungkapkan saat ini komposisi penduduk Indonesia didominasi masyarakat usia muda.

Mereka terdiri dari generasi muda yang sudah berkeluarga, akan berkeluarga, dan belum berkeluarga.

Generasi muda ini ke depannya akan mendominasi sebagai keluarga muda di Indonesia pada 2025, 2030, ataupun 2035.

"Ini kita semua harus tahu dan menyiapkan betul sehingga saat Indonesia emas itu yang muncul adalah keluarga sehat, produktif, dan berkualitas," tambah Jokowi.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis hasil sensus penduduk Indonesia tahun 2020.

Jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 tercatat sebanyak 270,20 juta jiwa, bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan sensus penduduk 10 tahun lalu.

Berdasarkan data yang ada, komposisi penduduk di Indonesia didominasi oleh generasi Z dan milenial, dengan masing-masing sebanyak 27,94 persen dan 25,87 persen.

BPS mengelompokkan Gen Z lahir antara tahun 1997-2012, dengan usia saat ini 8-23 tahun.

Sementara itu, BPS mengelompokkan orang-orang milenial lahir antara 1981-1996, dengan usia saat ini 24-39 tahun.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/28/12365981/jokowi-minta-bkkbn-sosialisasikan-pentingnya-ketahanan-keluarga

Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke