Salin Artikel

UPDATE: 965.283 Kasus Covid-19 dan Tingginya Keterisian RS yang Mengkhawatikan

Ini disebabkan bertambahnya 13.632 pasien Covid-19 dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data pada Jumat pukul 12.00 WIB.

Sebanyak 16,2 persen di antaranya, atau 156.683 kasus merupakan kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Penambahan kasus harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebanyak 3.792 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 2.441 kasus.

Kemudian, Jawa Tengah dengan 1.796 kasus, Jawa Timur dengan 1.056 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 629 kasus.

Berdasarkan data yang sama, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, secara kumulatif, pasien Covid-19 sembuh berjumlah 781.147 orang.

Sementara itu, pasien Covid-19 meninggal dunia berjumlah 27.453 orang.

Hingga kemarin, pemerintah telah memeriksa 8.638.162 spesimen Covid-19 dari 5.770.517 orang.

Keterisian RS rujukan mengkhawatirkan

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, angka keterisian tempat di rumah sakit Covid-19 terbilang tinggi.

Menurut dia, kondisi di berbagai rumah sakit saat ini mulai mengkhawatirkan.

"Kecukupan tempat tidur rumah sakit sudah mengkhawatirkan. Rasio pemanfaatan ruang ICU dan tempat isolasi makin tinggi yaitu lebih dari 60 persen dari tempat yang tersedia," kata Reisa dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (22/1/2021).

Reisa mengatakan, angka keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 tertinggi berada di DKI Jakarta, yakni mencapai lebih dari 80 persen.

Kemudian, di Daerah Istimewa Yogyakarta angka keterisian tempat tidur mencapai 76 persen. Di Jawa Barat angkanya mencapai 73 persen, dan Banten 72 persen.

Lalu, Kalimantan Timur mencapai 69 persen, Sulawesi Tengah 68 persen, Bali 68 persen, Jawa Timur 67 persen, dan Jawa Tengah 65 persen.

Reisa menyebutkan, pemerintah akan terus berupaya untuk menambah kapasitas ruang perawatan intensif pasien Covid-19.

Namun, ia mengingatkan bahwa menambah tempat tidur di rumah sakit sebetulnya bukan jadi solusi.

"Tidak dirawat sama sekali adalah jawaban yang paling tepat," ujarnya.

Putus rantai penularan

Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengatakan, pemerintah harus menuntaskan akar persoalan pandemi Covid-19, yaitu memutus mata rantai penularan virus.

"Yang utama adalah memblok kasus di hulu, yaitu pemutusan rantai penularan secara serius," ujar Windhu, Kamis (21/1/2021).

Ia meminta pemerintah untuk menemukan kasus Covid-19 sebanyak mungkin agar sumber penular bisa diisolasi melalui testing dan contact tracing yang masif.

Menurut Windhu, kelemahan Indonesia justru ada pada testing dan tracing yang sangat rendah.

Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk membatasi pergerakan dan interaksi warga secara serius.

"Bukan setengah hati seperti PPKM yang sedang diberlakukan saat ini yang serba tanggung," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/23/08160981/update-965283-kasus-covid-19-dan-tingginya-keterisian-rs-yang-mengkhawatikan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke