"Body atau casing-nya sudah kita temukan. Baterai atau beacon sudah kita temukan. Tinggal kita mencari memori CVR itu," kata Rasyid dalam Breaking News Kompas TV, Jumat.
Untuk itu, pihaknya terus mengerahkan tim mencari keberadaan memori CVR. Ia mengatakan, tim penyelam TNI Angkatan Laut akan kembali turun pada pukul 17.00 WIB.
Bagian memori CVR, kata dia, terbuat dari bahan yang tahan banting. Sehingga, ia berharap kondisi memori dapat segera ditemukan dengan kondisi utuh.
Meski CVR belum ditemukan, ia mengajak seluruh pihak untuk terus berdoa agar tim penyelam diberi kelancaran dalam bertugas.
Rasyid meyakini, CVR dapat segera ditemukan mengingat baterai sudah berhasil dievakuasi.
"Kita berdoa saja. Yang kecil saja baterainya itu bisa kita temukan. Panjangnya kurang lebih 32 centimeter. Sama dengan kotak sepatu. Kalau baterainya lebih kecil," ucapnya.
Ia juga berharap, CVR dalam 2-3 hari ke depan dapat ditemukan.
Sebelumnya, bagian kotak hitam lainnya yaitu Flight Data Recorder (FDR) juga telah ditemukan pada Selasa (12/1/2021) oleh Dislambair.
Pada penyelaman ke-8, Dislambair menemukan bagian yang berfungsi merekam data penerbangan.
FDR saat ini berada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk dilakukan proses pembacaan data.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/15/16505691/baterai-dan-casing-cvr-kotak-hitam-sriwijaya-air-sj-182-ditemukan