Salin Artikel

Duka Mendalam Sejumlah Tokoh Nasional Mengenang Syekh Ali Jaber...

Pendakwah karismatik itu meninggal dunia setelah sembuh dari Covid-19.

Ustaz Yusuf Mansur menyatakan bahwa Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif virus corona.

"Sudah dalam keadaan negatif Covid-19 di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta," ujar Ustaz Yusuf Mansur dikutip dari akun Ïnstagram, @yusufmansurnew, Kamis (14/1/2021).

Meninggalnya Syekh Ali Jaber pun menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam di Tanah Air.

Ulama yang Sejuk

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Syekh Ali Jaber.

Ma’ruf mengatakan, sosok Syekh Ali Jaber merupakan seorang ulama yang kharismatik yang dakwahnya menyejukkan dan menenangkan.

"Inalillahi waina ilaihi rojiun. Allahumagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu. Saya mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber, seorang ulama kharismatik yang dakwahnya sejuk dan menenangkan," ujar Ma'ruf melalui rekaman video di kanal YouTube Wakil Presiden, Kamis sore.

Menurut Ma'ruf, semasa hidupnya, jangkauan dakwah Syekh Ali Jaber sangat luas dan selalu memotivasi umat, terutama untuk bersatu dalam ketakwaan kepada Allah SWT.

Selain itu, Ma'ruf menyampaikan belasungkawanya kepada para ulama yang wafat di tengah pandemi Covid-19.

"Semoga almarhum Syekh Ali Jaber beserta almagfurlahum para ulama lain yang telah mendahului kita diterima amal ibadahnya dan dimaafkan segala kesalahannya oleh Allah SWT," kata dia.

Pemersatu umat

Ungkapan serupa juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Mahfud mengatakan, meninggalnya Syekk Ali Jaber membuat seluruh masyarakat kehilangan sosok yang selama ini telah memberikan inspirasi.

"Innalillahi waa inna ilaihi rojiun. Kita kehilangan tokoh penyejuk dan pemersatu umat. Ulama besar Syek Ali Jaber wafat hari ini," ujar Mahfud dikutip dari akun twitternya, @mohmahfudmd, Kamis (14/1/2021).

Mahfud juga mengatakan, Syekh Ali Jaber merupakan sosok penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Mahfud mengaku mengenal baik sosok sang ulama.

"Beliau menjadi penyambung aspirasi antara umat dan pemerintah. Beliau adalah sahabat baik saya. Karena rendah hati beliau memanggil saya 'Guru' atau 'Ayah'," kata dia.  

Syiarnya mencerdaskan

Ungkapan duka juga datang dari Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal itu disampaikannya dalam unggahan di Twitter pribadi SBY @SBYudhoyono, Kamis.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Dengan rasa duka yang mendalam, saya mendoakan kiranya Allah SWT menerima berpulangnya hamba-Nya yang soleh ~ Syekh Ali Jaber," tulis SBY.

"Semoga Sang Kholik juga menerima segala amal ibadah almarhum dan husnul khatimah," tulis dia.

SBY pun mengenang sosok almarhum Syekh Ali Jaber sebagai ulama yang teduh dengan syiarnya yang mencerdaskan umat Islam.

Menurut SBY, tutur kata almarhum jauh dari kebencian maupun permusuhan.

SBY merasa tenang dan tenteram saat mendengarkan ceramah almarhum Syekh Ali Jaber.

"Saya mengenal almarhum sebagai ulama yang teduh. Syiar & fatwanya mencerdaskan umat. Tutur kata Syekh Ali Jaber jauh dari kebencian (hatred) & juga bukan permusuhan (hostility)," ungkap SBY.

"Mendengarkan ceramahnya, hati saya tenteram & bersyukur karena itulah ajaran Islam yang sejati," tulis dia.

Banyak jasanya dalam dunia dakwah

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan dukacita atas wafatnya pemuka agama Syekh Ali Jaber, Kamis (14/1/2021).

Yaqut menilai, Syekh Ali Jaber memiliki jasa yang besar dalam dunia dakwah di Tanah Air.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kita sangat berduka atas wafatnya Syekh Ali Jaber. Jasa almarhum sangat besar dalam dakwah di Indonesia. Semoga almarhum senantiasa mendapat rahmat dan tempat terbaik di sisi Allah," ujar Yaqut, dikutip dari siaran pers, Kamis.

"Selama ini, almarhum juga terus mengedukasi umat tentang pencegahan Covid-19," kata Yaqut.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang berakhlak mulia dan berjasa pada umat Islam, khususnya di Indonesia.

"Banyak jasanya kepada umat tentu tidak terkira karena dia telah menyadarkan kita akan tugas dan fungsinya, agar kita tidak lupa berbakti dan beribadah kepada-Nya," kata Anwar kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

"Ini sudah jelas suatu pekerjaan yang baik dan sangat mulia di mata manusia dan di sisi Allah SWT," ujar dia.

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan dukacita atas bepulangnya Syekh Ali Jaber pada Kamis (14/1/2021).

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbelasungkawa atas bepulangnya Syekh Ali Jaber. Semoga Husnul Khotimah dan diampuni segala kesalahannya." ucap Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Menurut Helmy, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai Islam yang moderat.

Ini terlihat dari nilai-nilai kebaikan yang disampaikan dalam setiap dakwah Syekh Ali Jaber "Dakwah dan nasihatnya menyejukkan umat," kata Helmy.

Helmy menyebut, Indonesia dan umat Islam berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk ajaran agama.

"Saya mengajak kepada masyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kegigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup," ucap Helmy.

Gagasan-gagasan Syekh Ali Jaber, terutama kecintaannya pada Al Quran, kata Helmy, harus senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat dalam mengamalkan nilai-nilai dan ajaran agama.

Helmy mengajak warga NU dan umat Islam untuk melaksanakan shalat ghaib dan semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum.

Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.

Bahkan, pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.

Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.

Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.

Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.

Saat itu, penghargaan kewarganegaraan Indonesia dia dapat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemudian, pada 23 Januari 2020, Syekh Ali Jaber memperlihatkan foto saat dia secara resmi sudah mendapatkan paspor Indonesia.

Syekh Ali Jaber sempat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di beberapa stasiun televisi nasional.

Pada 2008, Syekh Ali Jaber menikah dengan Umi Nadia, wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keduanya dikaruniai seorang anak yang diberi nama Hasan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/15/07584211/duka-mendalam-sejumlah-tokoh-nasional-mengenang-syekh-ali-jaber

Terkini Lainnya

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke