Salin Artikel

Masyarakat Alami Pandemic Fatigue Setelah 10 Bulan Pandemi, Apa Itu?

Masyarakat mulai merasa jenuh menerapkan protokol kesehatan, tak seperti awal-awal pandemi ada. Kondisi inilah yang disebut dengan Pandemic Fatigue.

Ketua Prodi Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dewi Soemarko menjelaskan, pandemic fatigue merupakan satu kondisi di mana orang sudah lelah melakukan satu hal yaitu protokol kesehatan di masa pandemi.

"Padahal di sisi lain, kita kan tidak boleh lupa bahwa kita lakukan protokol kesehatan itu bukan buat diri kita sendiri, tapi buat diri kita dan juga orang lain. Terutama orang-orang yang kita cintai," kata Dewi dalam talkshow BNPB bertemakan "Pandemic Fatigue, Jangan Pernah Menyerah" Senin (11/1/2021).

Ia berujar, pandemic fatigue juga memiliki bahasa kerennya yaitu demotivasi dari masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan.

Dewi sendiri mengaku sudah mulai mengamati adanya fenomena ini belakangan. Padahal, sejatinya hal ini tak boleh terjadi karena dapat menunda semakin lamanya pandemi mewabah.

Pandemic fatigue dapat melanda semua orang, kata dia. Hal ini disebabkan karena ketidakjelasan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

"Orang berpikir mau sampai kapan ini kita begini-begini terus. Kemudian kita capek melakukan itu lagi-itu lagi kasarannya. Oleh karena itu yang penting sebenarnya adalah mari kita sadari diri sendiri dan saling mengingatkan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Psikiatri Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Natalia Widiasih mengatakan, pandemic fatigue merupakan satu respons yang sangat normal dan natural.

"Bisa terjadi pada siapapun. Dan kita tahu pandemi ini sudah berlangsung 10 bulan. Tadinya kita berharap kan waktu disuruh PSBB pertama kita berharap bulan April akan berhenti, tapi tidak," kata Natalia dalam kesempatan yang sama.

Ia melanjutkan, ada beragam faktor terkait pandemic fatigue di antaranya kehilangan pekerjaan dan kesempatan, video call burnout, persepsi bahaya dari pandemi berkurang karena interpretasi data yang salah, isolasi sosial, kehilangan orang dekat, kehilangan kebebasan, dan kehilangan hiburan.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/11/17081241/masyarakat-alami-pandemic-fatigue-setelah-10-bulan-pandemi-apa-itu

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke