Salin Artikel

Daftar Kapal Perang, Super Puma TNI, hingga Heli Polri Pencari Puing Sriwijaya SJ 182

Instansi tersebut meliputi, TNI, Polri, Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Keamanan Laut (Bakamla), hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Instansi negara ini bersatu-padu mengerahkan armada terbaiknya agar bisa mengangkut puing-puing pesawat, pencarian black box atau kotak hitam pesawat, termasuk korban melayang yang sekiranya bagian tubuhnya masih bisa dibawa ke daratan.

Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak membawa 60 penumpang dengan rincian 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 penumpang bayi.

Diketahui, pesawat dengan kode PK-CLC ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, sebuah perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Perancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.

12 kapal perang TNI AL

Dalam operasi ini, TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan armadanya secara besar-besaran. Tak tanggung-tanggung, 12 kapal perangnya atau KRI dikerahkan.

Delapan KRI bergerak sejak hari pertama evakuasi yaitu, KRI Teluk Gili Manuk 531, KRI Kurau 856, KRI Parang 647, KRI Tjiptadi 381, KRI Cucut 866, dan KRI Rigel 933.

Kemudian KRI John Lie 358 yang membawa helikopter Panther Ferry, KRI Bontang 907 yang membawa helikopter Bell dan tugboat (TD) Galunggung dan TD Malabar. 

Sehari berikutnya, pada Minggu (10/1/2021), empat KRI yang berasal dari Komando Armada II (Koarmada II) yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, dikerahkan.

Ada empat armada, yakni KRI RE Martadinata 331, KRI Ngurah Rai 344, KRI Malahayati 362, dan KRI Louser 924.

Keterlibatan kapal besar ini memaksa TNI AL harus membatalkan peringatan Hari Dharma Samudera yang sedianya akan digelar di Selat Lampa, Natuna, Jumat (15/1/2021).

"Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono membatalkan Peringatan Hari Dharma Samudera," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/1/2021).

Empat Pesawat TNI AU

TNI Angkatan Udara (AU) turut "turun gunung" dalam membantu evakuasi peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air.

Dalam operasi ini, TNI AU lebih menitikberatkan pencarian melalui udara. Ada empat pesawat yang dikerahkan untuk mengitari perairan yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.

Keempat pesawat tersebut yakni helikopter Super Puma NAS-332 dari Skadron Udara 6 dan EC-725 Caracal Skadron 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor.

Selain helikopter, TNI AU juga mengerahkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hassanuddin Makassar dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Perdanakusuma, Jakarta.

Pada pencarian ini, personel TNI AU menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari Sriwijaya Air di sekitar selatan Pulau Laki.

Dugaan tumpahan minyak ini berasal dari adanya perubahan warna air pada permukaan laut.

"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," ujar Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai memantau lewat udara sebagaimana dikutip dari antaranews.com, Minggu (10/1/2021).

8 kapal dan 4 heli Polri

Dari Polri, terdapat delapan kapal patroli dan empat helikopter jenis Dauphin As 365 N.3 hingga Bell 429 yang dikerahkan.

Armada ini merupakan milik Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Mabes Polri.

Dirpolair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Mohammad Yassin Kosasih mengatakan, selain mengerahkan kapal, pihaknya juga mengerahkan alat untuk mencari blackbox atau kotak hitam pesawat.

"Dalam membantu pencarian pesawat yang jatuh tersebut kami membawa 2 set Vinger Locater yaitu alat untuk mencari black box dan 50 orang penyelam yang terdiri dari penyelam Ditpolair, penyelam Ditpolairud Polda Metro Jaya, penyelam Ditpolairud Polda Banten dan penyelam dari KorBrimob," ujar Yassin.

3 kapal Basarnas

Ada tiga kapal milik Basarnas yang diturunkan. Ketiganya yakni KM SAR Wisnu, KM SAR SAR Karna, dan KM SAR Basudewa.

Dalam operasi ini, ada tiga metode yang diterapkan Basarnas, yakni pencarian dari angkasa berkolaborasi dengan TNI AU, pencarian di permukaan laut menggunakan kapal, dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan kapal yang mempunyai perlengkapan sonar.

5 kapal Bakamla

Sebanyak lima kapal Bakamla diturunkan yang meliputi kapal RHIB 6111, RHIB 612, RHIB 607, dan CAT 504.

Sementara satu kapal lainnya adalah KN Pulau Nipah 321. Kapal ini mempunyai ukuran besar yakni sekitar 80 meter.

2 kapal KKP

Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) turut bergabung dengan mengerahkan dua kapal pengwas perikanan, yakni kapal Hiu 010 dan Sea Rider dari Pangkalan PSDKP Jakarta.

Kapal pengawas ini tercatat mempunyai rekam jejak dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana di Tanah Air.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/11/11295541/daftar-kapal-perang-super-puma-tni-hingga-heli-polri-pencari-puing-sriwijaya

Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke