Menurut Budi, saat ini Basarnas telah mengerahkan kapal ke titik lokasi dugaan hilang kontak pesawat di sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
"Pukul 17.30 WIB Bapak Presiden memberikan arahan untuk memasimalkan upaya pencarian dan tentu sudah dikerahkan Kapal Basarnas," kata Budi dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1/2021).
Ia menyatakan turut prihatin atas peristiwa ini. Selanjutnya, pihak-pihak terkait terus berkoordinasi.
Menurut Budi, pesawat itu hilang kontak empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soetta. Pesawat take off pada pukul 14.36 WIB dan hilang kontak pukul 14.40 WIB.
"Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," ujar dia.
Berdasarkan catatan, pesawat sempat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki pada pukul 14.37 WIB.
Setelah itu, pesawat terpantau tidak sesuai dengan arah perjalanan. Selanjutnya, pesawat hilang dari radar.
"Karena itu ditanya ATC untuk melaporkan arah pesawat. Dalam hitungan second (detik), target SJY82 hilang dari radar," ujar Budi.
Menurut pihak Basarnas, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 itu diduga jatuh. Ditemukan serpihan yang diduga badang pesawat.
Basarnas akan memulai pencarian ke lokasi pada Minggu (10/1/2021) besok jika malam ini berhasil menemukan titik koordinat lokasi jatuhnya pesawat.
Sementara itu, warga sekitar Pulau Lancang mengaku mendengar suara dentuman pukul 15.00 WIB dan sempat disangka suara guruh karena sedang hujan.
Setelah mendengar suara tersebut, warga Pulau Lancang langsung berlayar menuju perairan sekitar Pulau Laki dan telah memperoleh sejumlah puing-puing yang diduga berasal dari badan pesawat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/09/20335301/soal-sriwijaya-air-diduga-jatuh-menhub-sampaikan-arahan-jokowi