"Nah ini sekarang virusnya (ibarat manusia) ganti baju tetapi masih bisa dideteksi dengan PCR. Jadi tidak perlu khawatir," kata Zubairi dalam talk show BNPB, Selasa (29/12/2020).
Zubairi mengatakan, varian baru virus corona ini sudah menyebar di beberapa negara di luar Inggris yakni, Belanda, Australia, Singapura, Italia, Denmark dan Islandia.
Menurut Zubairi, penularan varian baru virus corona B117 ini mencapai 71 persen. Namun, tidak lebih mematikan.
"Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," ujarnya.
Di samping itu, Zubairi mengatakan, munculnya varian baru virus corona ini tidak akan memengaruhi vaksin Covid-19 yang tengah dikerjakan para ahli karena vaksin diyakini masih efektif.
"Para ahli optimistis karena tahu bahwa divaksinasi itu kita akan memiliki kekebalan di banyak tempat, kalau ada varian baru maka yang gagal di lapisan ke empat artinya kekebalan lain tetap berjalan," ucapnya.
Lebih lanjut, Zubairi menyorot persentase kasus positif Covid-19 di Indonesia yang mencapai angka 20 persen.
Ia menilai, angka tersebut masih sangat tinggi sehingga dibutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk terlibat dalam mencegah penularan Covid-19.
"Jadi untuk pencegahan harus all out, total football, tetap harus ketat dan harus vaksinasi harus kita lakukan," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/29/11590451/idi-varian-baru-virus-corona-bisa-dideteksi-lewat-pcr