Salin Artikel

Saat Pemerintah Meyakini Akan Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Libur Panjang...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meyakini bahwa lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 akan terjadi.

Pemerintah pun menyiapkan sejumlah hal untuk mengantisipasi hal tersebut, mulai dari menambah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit hingga jumlah perawat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers daring yang digelar Jumat (25/12/2020) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), menyatakan akan menambah 100 tempat tidur di RSCM.

Tempat tidur tambahan itu diadakan di ruang rawat inap dan intensive care unit (ICU).

Selain itu, Budi mengarahkan agar perawat di RSCM ditambah.

"Kebetulan tempatnya ada, tinggal kami tambah jumlah bed dan ICU. Ada potensinya bisa sampai 100 bed tambahan," kata Budi.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah berupaya agar lonjakan kasus positif Covid-19 tidak diiringi dengan kenaikan kasus kematian.

"Mungkin lonjakan kasus (Covid-19) tidak bisa dihindari, pasti akan ada," ujarnya.

Karena itu, Dante mengatakan, pemerintah terus memantau ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis di rumah sakit.

"Agar tidak makin meningkat, maka kami melakukan kunjungan yang efektif hari ini sehingga semua ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis tercukupi," ujarnya.

Pelajari varian baru virus corona penyebab Covid-19

Dalam kesempatan itu, Budi meminta para ahli di Kementerian Kesehatan mempelajari informasi yang menyebut adanya varian baru virus corona penyebab Covid-19.

Ia pun meminta publik untuk tidak lantas panik atas kabar tersebut.

Dia mengatakan, informasi soal varian baru itu merupakan hal yang sangat teknis dan bersifat kedokteran sehingga mesti dikonsultasikan kepada para ahli.

"Kami meminta para ahli Kemenkes untuk mempelajari strain (baru virus corona) karena ini harus dilakukan kajian secara scientific," kata Budi.

Selain itu, Budi mengatakan, pandemi Covid-19 merupakan persoalan besar yang tak bisa hanya diselesaikan Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi tanggung jawab bersama, mulai dari asosiasi profesi kedokteran, organisasi sosial, dan pemerintah daerah.

"Pandemi ini adalah masalah yang sangat besar, tidak mungkin bisa saya selesaikan sendiri tapi, harus kita selesaikan bersama-sama. Tidak mungkin Kemenkes secara eksklusif mengeluarkan ide dan program sendiri," tuturnya.

Budi menyebutkan, perlu gerakan bersama yang dilakukan secara masif oleh seluruh elemen masyarakat.

Untuk menangani Covid-19, Budi mengaku telah bertemu sejumlah ketua asosiasi profesi kedokteran, tokoh masyarakat, dan kepala daerah.

"Sulit kalau kami sendiri," ucap Budi.

"Sekali lagi saya mengajak seluruh rakyat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah pandemi," tambahnya.

Data terkini kasus Covid-19 di Indonesia

Sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga Jumat kemarin, total ada 700.097 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari total kasus, sebanyak 570.304 orang dinyatakan telah sembuh dan 20.847 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Kemudian, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 108.946 kasus. Angka itu setara dengan 15,6 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat atau isolasi mandiri.

Sementara itu, ada 67.464 kasus suspek terkait Covid-19 di Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/26/08362441/saat-pemerintah-meyakini-akan-ada-lonjakan-kasus-covid-19-setelah-libur

Terkini Lainnya

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke