Salin Artikel

Risma: Saya Masih Kaget karena Masih Merasa Wali Kota Surabaya

Dalam sertijab tersebut, Muhadjir dan Risma menandatangani dokumen serah-terima jabatan dan menyerahkan memori jabatan menteri sosial.

Risma mengaku, belum percaya dirinya telah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial. Ia merasa, masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.

Bahkan, Risma meminta, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengantarnya ke Gedung Kementerian Sosial.

"Tadi saya bersama-sama datang ke sini diantar ke sini, takut saya. Matur nuwun, Pak Menko PMK," kata Risma dalam pidatonya secara virtual, Rabu.

"Saya juga tadi masih kaget kaget, sopo iku (apa itu) Kemensos ya, saya masih kaget karena di pikiran saya, saya masih Wali Kota Surabaya," tuturnya.

Risma mengajak jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dalam melaksanakan tugas, terutama dalam memberikan bantuan kepada masyarakat.

Ia mengatakan, Presiden Jokowi berpesan agar bantuan untuk masyarakat dapat segera diselesaikan agar terjadi pergerakan ekonomi di masyarakat.

"Pak Presiden berpesan kita yang terutama Triwulan 4, bantuan itu dapat selesai. Minggu terakhir ini kita harus selesaikan. Dan Januari juga harus selesai karena digunakan untuk menggerakkan perputaran uang pergerakan ekonomi," ujar Risma.

Risma berharap jajaran Kemensos mudah menyesuaikan diri dengan pola kerjanya. Ia mengatakan, sudah terbiasa datang paling pagi ke kantor.

"Teman-teman enggak usah kaget saya datang pagi sekali, itu sudah kebiasaan saya. Enggak apa-apa, teman-teman pokoknya asal enggak terlambat," ucapnya.

Lebih lanjut, Risma melontarkan guyonan bahwa dirinya sering kali disebut sosok yang galak.

Ia mengatakan, selain galak, dirinya baik hati dan rajin menabung.

"Saya baik hati tidak sombong dan rajin menabung pak, hahahhaha opo kok tepuk tangan, itu pepatah anak-anak. Sekali lagi mari kita bekerja sama bergandengan tangan," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/23/13032191/risma-saya-masih-kaget-karena-masih-merasa-wali-kota-surabaya

Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke