Salin Artikel

Suharso Bidik 11 Juta Suara untuk PPP di Pemilu 2024

Saat itu, PPP berhasil memperoleh dukungan sebesar 11,3 juta suara. Target itu pun diharapkan dapat tercapai pada Pemilu 2024 mendatang.

“Pada tahun 1999 kita mendapat suara 11.395.000. Jadi, kita paling tidak (memperoleh) 11.395.000 plus 1 suara,” ucap Suharso seperti dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (20/12/2020).

Suharso sebelumnya terpilih secara aklamasi dalam penyelenggaraan Muktamar IX PPP di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu malam. Kemenangan itu diperoleh, setelah Taj Yasin Maimoen yang sebelumnya digadang-gadang jadi lawannya, tak mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum.

Menteri PPN/Kepala Bappenas itu itu menyebutkan, target perolehan suara yang hendak dicapai PPP pada pemilu mendatang hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan perolehan suara PPP pada Pileg 2019 kemarin.

Adapun, perolehan suara partai berlambang Ka’bah itu hanya sebesar 6,3 juta. Suharso mengaku bahwa target yang dipatok bukanlah target yang mudah.

Namun, ia memastikan, akan melakukan sejumlah upaya agar target itu tercapai. Salah satunya yaitu dengan menggandeng konsultan politik.

“Kita telah meneken kontrak kerja sama dengan PolMark sampai 2024,” ucapnya.

Ia menambahkan, partainya juga siap untuk bertransformasi menjawab tantangan dunia digital. Bahkan, media sosial akan menjadi saluran partai untuk menyampaikan informasi mengenai kerja-kerja partai.

Oleh karena itu, ia menekankan, DPP PPP harus memiliki kelompok pekerja seperti influencer yang benar-benar mengurus partai.

“Maka yang diperlukan adalah kelompok pekerjaan sebagai influencer. Kita harus punya influencer di DPP. Jadi bukan hanya pengurus-pengurus yang diurus, tapi pengurus-pengurus yang benar-benar mengurus partai,” ucapnya.

Untuk diketahui, pada Pemilu 1999 lalu, PPP berhasil memperoleh 11.329.905 suara dan menempatkan partai itu sebagai partai pemenang urutan ketiga.

Setelah itu, perolehan suara PPP terus menurun. Pada 2004, PPP harus puas sebagai partai pemenang keempat setelah hanya berhasil memperoleh 9,24 juta suara. Meski demikian, perolehan kursi partai tersebut tetap yaitu sebanyak 58 kursi di DPR.

Adapun pada 2009, PPP hanya berhasil memperoleh 5,53 juta suara dan duduk pada partai urutan keenam pemenang pemilu. Perolehan kursi PPP saat itu anjlok hingga 20 kursi menjadi 38 kursi.

Sementara pada 2014, perolehan suara PPP berhasil naik hingga mencapai 8,15 juta suara. Kenaikan suara itu turut membuat perolehan kursi PPP naik 1 kursi menjadi 29 kursi.

Selanjutnya, pada Pemilu 2019 kemarin, perolehan suara PPP lagi-lagi anjlok. Partai tersebut hanya mampu memperoleh 6,32 juta suara dan mendudukannya pada urutan kesembilan pemenang pemilu.

Perolehan kursi partai itu pun turut anjlok hingga 20 kursi menjadi 19 kursi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Terpiih Jadi Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa Pasang Target 11 Juta Suara di Pemilu 2024" 

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/20/08055181/suharso-bidik-11-juta-suara-untuk-ppp-di-pemilu-2024

Terkini Lainnya

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke