Padahal, pada minggu pertama Desember, angka testing nasional sempat mencapai puncak, yakni 96,35 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Penurunan angka ini salah satunya karena pergelaran Pilkada 9 Desember 2020.
"Jumlah testing ini mengalami penurunan kembali yang sangat signifikan pada minggu ini menjadi 81,9 persen," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/12/2020).
"Terdapat berbagai hal yang memengaruhi penurunan jumlah testing, seperti pelaksanaan Pilkada Serentak 2020," ujar dia.
Hal ini pun sangat disayangkan oleh Wiku. Sebab, sebelumnya, angka testing Covid-19 sudah mendekati target yang ditetapkan WHO.
Ia mengatakan, apa pun kegiatan yang ada di masyarakat, tes Covid-19 semestinya dilakukan secara konsisten. Langkah ini penting sebagai deteksi dini terhadap penularan virus corona.
"Penurunan jumlah testing yang cukup drastis ini seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi pimpinan daerah dalam upaya penanganan Covid-19. Jangan sampai hal serupa terjadi kembali," ujarnya.
Wiku pun meminta pimpinan daerah untuk segera mengevaluasi hal ini. Pimpinan daerah diminta memetakan masalah utama yang menjadi penyebab menurunnya angka testing.
Pimpinan daerah dapat berkoordinasi dengan Satgas di pusat apabila menemukan dengan kendala yang sulit diselesaikan.
Wiku menegaskan, upaya 3T yakni tracing, testing, and treatment harus dilakukan secara konsisten sehingga deteksi dini dan penanganan terhadap pasien Covid-19 dapat berjalan dengan baik.
"Untuk daerah-daerah yang sudah memenuhi target testing WHO diharapkan untuk fokus melaksanakan targeted testing, yaitu testing kepada kontak erat hasil tracing dari kasus positif Covid-19," kata Wiku.
"Untuk daerah yang belum memenuhi target testing maka agar segera meningkatkan angka testing yang targeted," tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/16/10025331/satgas-angka-tes-covid-19-turun-signifikan-salah-satunya-karena-pilkada