Hal itu disampaikan Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).
“Saya kira orang Indonesia yang 270 juta yang memilih kira-kira 190 juta. Berapa banyak sih yang bisa dipengaruhi Habib Rizieq? Tidak banyak. Dia militan iya. Tapi ada silent majority. Lebih banyak silent majority yang menentukan, bukan gemuruhnya massa di jalan,” kata Kalla.
Ia pun menilai pengaruh Rizieq terhadap publik saat ini bersifat sementara. Sebabnya, belum tentu kharisma Rizieq tetap bertahan hingga 2024.
Kalla bilang, banyak faktor yang akan memengaruhi jalannya roda politik hingga tahun 2024. Ada banyak hal pula yang akan terjadi hingga 2024 dan itu bisa saja mengubah konfigurasi politik sekarang.
Lagi pula, kata Kalla, banyak hal yang menentukan seseorang bisa menang di Pilpres 2024. Hal itu dimulai dari partai politik yang mendukung. Kalla menilai percuma bila seorang tokoh memiliki dukungan massa yang besar tetapi tak dicalonkan oleh partai politik.
Pasalnya, syarat seseorang bisa menjadi calon presiden ialah dicalonkan oleh partai politik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Soal dukungan massa nantilah terakhir itu. Walaupun ada orang yang didukung (massa banyak) tapi partainya enggak ada mau apa. Kondisi sekarang berbeda dengan apa yang kita lihat nanti. Hari ini dengan 2024 ya (situasi politiknya) berbeda,” tutur mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/08/22370421/menurut-jusuf-kalla-dukungan-rizieq-shihab-bukan-penentu-hasil-pilpres-2024