"Sangat disayangkan bahwa trennya terus memperlihatkan penurunan terkait dengan kepatuhan individu dalam memakai masker, serta menjaga jarak, dan menghindari kerumunan," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/12/2020).
Penurunan angka kepatuhan terhadap protokol kesehatan mulai terjadi di masa libur panjang 28 Oktober-1 November 2020.
Tren tersebut terus berlanjut hingga data 27 November menunjukkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 59,32 persen.
Sementara, kepatuhan dalam menjaga jarak sebesar 43,46 persen.
Adapun lokasi dengan tingkat ketidakpatuhan tertinggi dalam memakai masker yakni di restoran dan kedai sebesar 30,8 persen, di rumah 21 persen, tempat olahraga publik 18,8 persen, di jalan umum 14 persen, dan tempat wisata 13,9 persen.
Berdasarkan tren tersebut, kata Wiku, dapat disimpulkan bahwa libur panjang merupakan pemicu utama terjadinya penurunan kepatuhan protokol kesehatan.
Jika masyarakat semakin lengah, penularan virus diyakini akan terus meningkat.
"Jika terus seperti ini maka sebanyak apapun fasilitas kesehatan yang tersedia tidak akan mampu menampung lonjakan yang terjadi," ujar Wiku.
Wiku juga mengungkap, dari di 512 kabupaten/kota, kurang dari 9 kabupaten/kota yang patuh dalam memakai masker.
Hal yang lebih memprihatinkan, kurang dari 4 persen kabupaten/kota yang patuh dalam menjaga jarak.
Mengutip hasil studi yang dilakukan Yilmazkuday tahun 2020, ditemukan bahwa untuk dapat menurunkan angka kasus positif dan kematian, minimal 75 persen populasi patuh menggunakan masker.
Kenyataannya, Indonesia belum mampu mencapai angka ini.
Merespons hal ini, Wiku meminta masyarakat kembali menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Langkah kecil untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak berdampak besar bagi seluruh umat manusia.
Wiku menyebut, seluruh lapisan masyarakat harus mau bekerja sama dan bergotong royong demi meningkatkan penanganan Covid-19 di Tanah Air.
"Masyarakat harus sadar kelalaian ini berdampak sangat fatal, jangan menunggu kasus harian semakin tidak terkendali untuk dapat disiplin terhadap diri sendiri. Target ini tidak akan menjadi sulit jika semua orang sadar betul bahwa kita tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/04/09025841/tingkat-kepatuhan-masyarakat-pakai-masker-5932-persen-satgas-trennya-turun