Salin Artikel

UPDATE 11 November: 1.800 Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.800 pasien yang terinfeksi virus corona dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, pada Rabu (11/11/2020).

Jumlah itu berdasarkan data kumulatif setelah adanya penambahan di flat rawat inap di Tower 6 dan 7. Sementara, di flat isolasi mandiri di Tower 4 dan 5 mengalami pengurangan.

Kepala Penerangan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan) I Kolonel Marinir Aris Mudian menuturkan, pasien di Tower 6 dan 7 bertambah 43 orang. Jumlah pasien semula 1.777 orang menjadi 1.220.

"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif 1.220 orang (652 pria dan 568 wanita)," ujar Aris dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11/2020).

Sementara, jumlah pasien di flat isolasi mandiri berkurang 4 orang, yakni dari 584 orang menjadi 580 orang.

Berdasarkan data rekapitulasi 23 Maret hingga 11 November 2020, jumlah pasien yang terdaftar di Tower 6 dan 7 sebanyak 24.403 orang.

Dari total jumlah pasien terdaftar, 23.183 pasien di antaranya sudah keluar, yakni dengan rincian 438 pasien mendapat rujukan ke rumah sakit, 22.737 pasien sembuh dan delapan orang meninggal dunia.

Sedangkan, data rekapitulasi flat isolasi mandiri sejak 15 September hingga 11 November 2020 menunjukkan, 13.448 pasien telah terdaftar.

Adapun 13.350 di antaranya sudah keluar, dengan rincian 13.248 sembuh dan dua pasien mendapat rujukan.

RSKI Pulau Galang

Sementara, Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang hingga tengah merawat 312 pasien Covid-19, terdiri atas 179 laki-laki dan 133 perempuan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/11/13313471/update-11-november-1800-pasien-covid-19-dirawat-di-rsd-wisma-atlet

Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke