Salin Artikel

Pemuda dan Masa Depan Indonesia

GENERASI muda selalu memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perkembangan suatu bangsa dan negara karena mereka adalah kelompok sosial yang menentukan masa depan sebuah bangsa.

Begitu juga Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kelompok muda memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga kini.

Pada bulan Pemuda yang diperingati setiap bulan Oktober, Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), terus berupaya membangkitkan semangat anak muda Indonesia dengan menggelorakan semangat untuk bersatu dan bangkit.

Perjuangan memang tidak akan pernah sama, namun semangat sumpah pemuda di masa lalu dapat dijadikan inspirasi oleh generasi milenial saat ini untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, kita perlu menilik dan merefleksikan kembali keterlibatan anak muda dan kontribusinya bagi bangsa Indonesia.

Salah satu bukti tersebut dapat kita soroti dalam esensi peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober. Tanggal ini selalu disambut secara gegap gempita oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengajak anak muda berperan aktif dalam pembangunan negeri ini.

Peringatan Sumpah Pemuda berawal dari diselenggrakannya Kongres Pemuda II pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Batavia. Kongres ini digagas oleh kelompok pemuda lintas etnis, suku, agama, dan budaya dari berbagai wilayah Hindia-Belanda (saat ini Indonesia) bagian Barat dan Timur.

Kongres ini merupakan momen bersejarah dalam proses kemerdekaan Indonesia. Bagaimana tidak? Setidaknya 17 tahun sebelum Indonesia memproklamirkan kemerdekaan dari penjajahan kolonial kesadaran untuk berbangsa dan memperteguh persatuan Indonesia telah disuarakan jauh lebih dulu.

Agenda mereka adalah untuk mewujudkan persatuan bangsa yang dituangkan dalam ikrar yang berbunyi “bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu” yaitu Indonesia.

Tidak berlebihan bila kita katakan bahwa kesadaran tersebut dibangun atas semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Sumpah Pemuda memiliki pengaruh yang sangat luar biasa. Bahkan hal tersebut menjadi titik awal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia serta menjadi cikal bakal tumbuhnya semangat nasionalisme dan patriotisme untuk membebaskan negeri tercinta dari belenggu penjajahan Belanda dan langkah awal dalam melahirkan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Melalui Sumpah Pemuda kita banyak mengambil nilai-nilai positif yang merupakan representasi dari masyarakat Indonesia sehingga patut dicontoh oleh masyarakat kita dewasa ini, seperti gotong royong, nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, perdamaian, kerukunan, musyawarah untuk mufakat, kekeluargaan, serta tanggung jawab.

Generasi muda dan partisipasi politik

Rekam sejarah Indonesia telah mencatat peran strategis anak muda dalam menentukan kemana bangsa ini akan dibawa.

Oleh karena itu, pemahaman serta partisipasi politik yang sangat memadai penting untuk dimiliki oleh mereka untuk mengawal pembangunan bangsa di masa yang akan datang.

Mengutip pernyataan Herbert McClosky bahwa partisipasi politik merupakan kegiatan sukarela suatu masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam menentukan penguasa dan mengawal segala bentuk kebijakan pemerintah (public policy), baik secara langsung atau tidak.

Bukti keterlibatan politik mereka lainnya juga ditunjukkan melalui kritik dan protes besar terhadap Soeharto di era Orde Baru. Perjuangan mereka untuk menggulingkan rezim yang dinilai mengekang demokrasi dan kebebasan berpolitik berujung pada mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden. Momen tersebut sekaligus mengantarkan Indonesia ke era reformasi.

Di era reformasi, kelompok muda sebagai garda depan masyarakat kembali menunjukkan perjuangan politiknya dengan menyuarakan protes keras terhadap omnibus law UU Cipta Kerja. Dalam agendanya, mereka mendesak Presiden RI untuk mencabut dan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu).

Berbagai kelompok muda menyampaikan aspirasinya. Di antaranya, mereka yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) meminta pemerintah untuk kembali meninjau ulang kebijakan yang dinilai belum secara maksimal melindungi masyarakat, khususnya mereka yang bekerja sebagai buruh.

Terlepas dari kontroversi dari kebijakan ini, yang perlu kita soroti adalah peran generasi muda serta kontribusi mereka dalam menghilangkan segala bentuk ketidakadilan dan kesewang-sewangan kelompok penguasa yang berpotensi merugikan bangsa.

Perjuangan generasi milenial untuk Indonesia

Keterlibatan dan partisipasi politik aktif generasi muda Indonesia untuk mengawal pemerintah dalam membangun negeri ini adalah harapan seluruh masyarakat Indonesia bagi kemajuan bangsa.

Namun, perjuangan generasi mudah tidak bisa kita samakan dengan apa yang dilakukan generasi muda pada tahun sebelumnya. Jika dulu perjuangan mereka lebih terfokus pada bagaimana membebaskan diri dari belenggu penjajahan dan rezim otoriter, konteks saat ini mereka memiliki tantangan dan cara berjuang yang berbeda.

Saat ini, secara demografi jumlah usia produktif terbilang cukup besar sehingga membentuk kapasitas sejak dini dan perlibatan kelompok muda dalam bidang politik wajib dioptimalkan untuk menghadapi tantangan Indonesia di masa yang akan datang.

Seperti diketahui bahwa pola perkembangan pemuda berbeda-beda tergantung dengan konteks zaman yang sangat menentukan posisi sebuah generasi. Oleh karena itu, pergerakan kaum muda harus disesuaikan dengan karakteristik zamannya.

Raditya (2015) mengatakan bahwa menurut kajian media kelompok muda diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, antara lain generasi baby-boomer yang dalam kehidupan sehari-harinya mengandalkan pengalaman sosial nyata dan masih erat dengan cara berpikir primordialis dan feodalis.

Kelompok berikutnya adalah generasi X dan Y yang cenderung lebih lentur dalam hal mobilitas, tidak perduli sistem, mandiri, dan terkadang anti kemapanan.

Oleh karena itu, kemungkinan pelibatan aktif pemuda dalam politik juga memerlukan pendekatan dan strategi yang unik, tepat, dan baik.

Memasuki era revolusi 4.0 dan society 5.0 generasi milenial akan menghadapi tantangan yang tidak mudah karena cepatnya perkembangan teknologi-informasi telah ‘memaksa’ mereka untuk bersikap adaptif, kritis, observatif, luwes, dan visioner agar mampu bertahan dalam konteks persaingan global.

Perlu diakui telah banyak sumbangsih generasi milenial dalam kemampuan mereka beradaptasi dengan teknologi yang luar biasa dan mencapai prestasi-prestasi mendunia.

Oleh karena itu, pengembangan SDM dan pembangunan ekonomi dan politik yang berkelanjutan perlu menjadi fokus utama pemerintah, serta dapat direncanakan melalui pendidikan yang implementatif dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Selain itu, penting untuk mengintensifkan pembentukkan karakter dan pengetahuan sejarah bangsa untuk menunjang SDM dan pembangunan ekonomi karena keduanya merupakan komponen penting bagi generasi muda untuk menumbuhkan nasionalisme, kecintaan terhadap tanah air, membangun toleransi terhadap keberagaman, serta menumbuhkan sikap humanis sehingga pemuda dengan segala potensi yang dimilikinya dapat berkontribusi menjaga dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/29/21130171/pemuda-dan-masa-depan-indonesia

Terkini Lainnya

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Dilaporkan Ke Polisi, Dewas KPK: Apakah Kami Berbuat Kriminal?

Nasional
KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

KPK Sita Mobil Mercy di Makassar, Diduga Disembunyikan SYL

Nasional
Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Anggota Komisi X Usul UKT Bisa Dicicil, Kemendikbud Janji Sampaikan ke Para Rektor

Nasional
PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

PKB-PKS Jajaki Koalisi di Pilkada Jatim, Ada Keputusan dalam Waktu Dekat

Nasional
Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke