Salin Artikel

Kominfo Sorot Praktik Politik Uang dan Identitas pada Pilkada 2020

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menyoroti praktik politik uang dan identitas yang kerap mewarnai gelaran pesta demokrasi di Indonesia.

Hal tersebut karena Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merilis lima dimensi potensi kerawanan di masa Pemilihan Serentak 2020.

Adapun salah satu dari potensi kerawanan yang dimaksud adalah dimensi peserta, yang meliputi sikap fanatik dari pendukung, ketidaknetralan aparatur sipil negara (ASN), konflik internal partai, konflik eksternal antarpartai atau pendukung, serta politik uang dan identitas.

Untuk itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Widodo Muktiyo, mendorong seluruh stakeholder khususnya tim kampanye peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 untuk tidak menggunakan narasi yang membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, seperti pesan yang mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

“Kami ingin seluruh kontestan Pemilihan Serentak 2020 beradu gagasan dan visi misi, misalnya mengenai cara efektif menangani Covid-19. Bukan saling menuding, menyerempet isu SARA, atau memprovokasi yang justru menjatuhkan demokrasi,” kata Widodo, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, penyelenggara pemilihan umum (pemilu) telah mengambil langkah preventif yaitu berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi praktik politik uang di Pemilihan Serentak 2020.

“Kami mengapresiasi langkah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang menjalin kerja sama dengan KPK. Kami harap ada langkah konkret dari kedua lembaga ini untuk mengurangi praktik politik uang yang sudah sering terjadi di setiap pemilihan,” kata Widodo.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/26/17162381/kominfo-sorot-praktik-politik-uang-dan-identitas-pada-pilkada-2020

Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke