Salin Artikel

Cak Imin : Banyak Pemerintahan Gagap Akibat Pandemi Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai, pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda hampir seluruh wilayah dunia telah membuat banyak pemerintahan gagap.

"Sebuah bencana yang nyaris tak terduga dan melumpuhkan seluruh sendi kehidupan dan memporak-porandakan perekonomian dunia," kata Muhaimin saat menjadi keynote speaker dalam seminar daring bertajuk 'Pemberantasan Kemiskinan dan Tanggung Jawab Partai Politik : Membangun Politik Kesejahteraan Masyarakat Global', Senin (12/10/2020).

"Ekonomi, sains, teknologi, bahkan agama tampak gagap dalam memberi makna pandemi ini," imbuh pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Muhaimin pun merujuk laporan United Nations University World Institute for Development Economics Research (UNU-WIDER) yang menyebut bahwa dampak pandemi Covid-19 telah mengakibatkan jumlah penduduk miskin di seluruh dunia menembus 1,1 miliar orang. Bahkan, 395 juta orang diprediksi akan terjerumus ke kondisi kemiskinan ekstrem.

Di Indonesia sendiri, ia menambahkan, Covid-19 telah mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk miskin hingga mencapai 1,63 juta orang. Sehingga, total penduduk miskin tercatat 26,42 juta.

"(Indonesia) meski masih tersok, kami sebagai bangsa dengan seluruh sumber daya yang kami miliki mencoba untuk bangkit. Hasilnya cukup menggembirakan," ucapnya.

Jika pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen, pada kuartal III-2020 kondisi ekonomi membaik meski masih mengalami pertumbuhan minus. Berdasarkan informasi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 2,9 persen hingga 1,1 persen.

Dalam mengatasi pandemi, Muhaimin menambahkan, partai politik memiliki peran penting terutama dalam meminimalisir dampak pandemi terhadap meningkatnya angka kemiskinan.

"Posisi dan keberpihakan parpol amat sangat menentukan dalam mengintervensi kebijakan negara," kata dia.

PKB sendiri, imbuh dia, memiliki tiga titik tekan perjuangan politik dalam membantu masyarakat mengatasi persoalan kemiskinan akibat Covid-19, yaitu di bidang pendidikan, pertanian dan ekonomi kerakyatan.

Di sektor pendidikan, PKB menginisiasi Gerakan Bangkit Belajar dan anggaran untuk pesantren. Sedangkan di sektor pertanian, kebijakan yang terus didesak yaitu soal redistribusi aset, penyelesaian konflik agraria, tata kelola kelembagaan pertanian, serta kebijakan yang terintegrasi hulu sampai ke hilir.

Sedangkan di sektor ekonomi, ia menilai, pemerintah perlu memastikan untuk dapat membantu sektor ini. Pasalnya, hampir 97 persen tenaga kerja nasional berada di sektor ini.

Ekonomi kerakyatan yang sebagian besar ditempati oleh UMKM juga terbukti dapat menjadi penolong masalah ketenagakerjaan di tengah situasi pandemi seperti saat ini.

"Atas dasar itulah, saya kira memutus mata rantai kemiskinan harus dimulai dengan memberi daya hidup kepada sektor ini. Prpol telah mendesak kepada negara agar menganggarkan perlindungan sosial pada sektor ini. Hasilnya, negara mengucurkan anggaran Rp 123,46 triliun sebagai perlinundang sosial kepada UMKM," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/12/21043911/cak-imin-banyak-pemerintahan-gagap-akibat-pandemi-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke