Hal tersebut berdasarkan berbagai pengamatan atas pelaksanaan bantuan sosial (bansos) produktif yang diberikan khusus pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mampu mengembangkan para pelaku usaha di tengah kesulitan pandemi Covid-19.
Menurut Ma'ruf bansos tersebut betul-betul digunakan para pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha mereka.
"Selain untuk menghidupkan itu (usaha), pemerintah punya tujuan supaya roda ekonomi ini jalan. Sebab dana yang bisa menggerakkan masyarakat sekarang ini hanya dana pemerintah, swasta sedang tidak bergerak," ujar Ma'ruf di acara Indonesia Bicara, Rabu (7/10/2020).
Oleh karena itu, Ma'ruf pun berharap dana yang dikucurkan pemerintah untuk membantu para pelaku usaha tersebut dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Setiap pelaku usaha, kata Ma'ruf, diberikan bantuan sebesar Rp 2,4 juta.
"Menurut pengamatan memang mereka menggunakan untuk menghidupkan (usaha). Dengan demikian maka sektor-sektor produktif dari UMKM akan hidup juga," kata dia.
Namun dari hal itu pula, kata dia, terjadi efek samping yang signifikan dalam menggerakkan perekonomian di berbagai sektor.
Lebih jauh Ma'ruf mengatakan, saat ini sudah 9,6 juta pelaku UMKM yang mendapatkan bansos produktif per September 2020 untuk tahap pertama.
Pada tahap kedua, pemerintah menargetkan 12 juta pelaku UMKM pada Desember akan menerima bansos produktif. Sisanya, akan digelontorkan pada 2021.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/07/16180921/wapres-hanya-dana-pemerintah-yang-bisa-gerakkan-ekonomi-masyarakat-di-masa