Ini berbeda dari September tahun lalu yang kurang baik akibat polusi.
Menurut Doni, kualitas udara DKI Jakarta menjadi lebih baik disebabkan karena kurangnya penggunaan kendaraan selama pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
"Karena faktor pandemi Covid-19 temperatur kendaraan kurang, tetapi adalah curah hujan kita saksikan kemarin mulai dari siang sampai sore bahkan di beberapa tempat terjadi banjir," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9/2020).
Doni juga mengatakan, perubahan iklim ikut membuat tren bencana hingga September 2020 menjadi anomali.
Doni mencontohkan, pada bulan September tahun lalu, Indonesia mengalami kebakaran hutan dan lahan yang luar biasa di Kalimantan.
Namun, pada September tahun 2020, daerah-daerah tersebut mengalami musim hujan sehingga terjadi banjir.
"Kalimantan terutama Tengah dan Kalimantan Barat sekarang masih hujan padahal tahun lalu sepanjang rute yang kami lalui dari Banjarmasin kemudian ke Palangkaraya lantas dari Palangkaraya ke Pangkalanbun dari Pangkalanbun menuju ke Pontianak sepanjang rute penerbangan nyaris kami terkepung kabut asap," ujar dia.
Lebih lanjut, Doni mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan fokus mengingatkan seluruh daerah akan adanya potensi ancaman bencana sebagai dampak dari perubahan iklim tersebut.
"Untuk mempersiapkan diri lebih siap lagi sehingga bisa mengurangi risiko dan bisa menghindari terjadinya kerugian harta benda dan khususnya korban jiwa," kata Doni.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/22/16583611/bnpb-september-kualitas-udara-di-dki-lebih-baik-salah-satunya-karena-pandemi