Menurut dia, langkah itu harus dilakukan terutama di provinsi yang masih rendah tingkat testing-nya.
"Jadi lakukan tes yang sebanyak-banyaknya di daerah provinsi yang sedikit dan kemudian lakukan intervensi yang sesuai dengan kondisi daerah," kata Miko kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).
Miko mengatakan, tes yang banyak merupakan kunci keberhasilan pengendalian pandemi Covid-19.
Selain tes, isolasi yang tepat terhadap pasien atau suspek juga menjadi kunci keberhasilan.
"Pokoknya kecepatan mengisolasi dan mengkarantina suspeknya, kemudian itu kuncinya. Keberhasilannya di situ. Kalau tesnya enggak banyak, enggak akan berhasil," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan data pemerintah hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, terdapat 3.891 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 236.519 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Sebanyak 3.891 kasus baru Covid-19 diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 44.428 spesimen dalam sehari.
Jumlah ini melampaui target 30.000 spesimen dalam sehari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Dalam jangka waktu yang sama, ada 28.324 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.
Total, pemerintah sudah melakukan pengujian 2.841.352 spesimen terhadap 1.676.648 orang yang diambil sampelnya.
Dengan catatan, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/18/18490541/pemerintah-disarankan-terus-perbanyak-tes-covid-19