Salin Artikel

IAKMI: Narasi Pemerintah Semestinya untuk Menguatkan Perubahan Perilaku Masyarakat

Sebaliknya, pemerintah diminta lebih fokus menguatkan kebijakan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19.

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, pernyataan yang tak tepat bisa disalahartikan oleh masyarakat sehingga membuat pandemi Covid-19 di Tanah Air tak bisa berhenti.

"Mestinya fokus ke perubahan perilaku masyarakat, kuatkan dan kuatkan lagi. Jangan berikan statement yang tidak tepat karena bisa disalahartikan masyarakat," ujar Ede kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Sebab, kata dia, apa yang ada di pikiran masyarakat sangat sederhana yakni kondisi saat ini dianggap sudah normal.

Tak heran jika kasus Covid-19 di Indonesia saat ini kian hari kian bertambah bahkan lebih besar dari sejak pandemi bergulir pada 2 Maret 2020 lalu.

Ede mengatakan, pemerintah harus memprioritaskan pencegahan dan memperkuatnya hingga ke level individu dan keluarga.

Tidak hanya di level pemerintahan atau aparat pemerintah saja, kata dia, karena masyarakat adalah individu dan keluarga yang ada di Indonesia.

Narasi para pemimpin, kata dia, seharusnya lebih menguatkan perubahan perilaku agar lebih bersih dengan lebih sering cuci tangan.

Kemudian lebih sehat dengan mengonsumsi pangan yang sehat, suplemen, olahraga, dan istirahat cukup, serta lebih terlindungi dengan mengenakan masker, jaga jarak, dan peka teknologi informasi.

Termasuk juga lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Ini kudu jelas langkah pemerintah melaksanakannya. Kalau diberikan narasi yang tidak tepat bisa ambyar semuanya," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan, tren Covid-19 di Indonesia sudah sangat membaik.

Hal tersebut disampaikan Erick dalam acara "Doa Bersama dan Hening Cipta untuk Keselamatan Dokter Indonesia" secara daring, Rabu (2/9/2020) malam.

Ia mengatakan, saat ini semua negara, termasuk Indonesia, sedang mencari formula terbaik dalam penanganan Covid-19.

"Indonesia tentu berusaha maksimal, Alhamdulillah kalau saya sampaikan dengan kerendahan hati trennya sudah sangat membaik. Baik dari tren penyembuhan, fatality (kematian) yang terus dalam kondisi membaik," ujar Erick.

Namun pernyataan Erick tersebut bertolak belakang dengan fakta bahwa tingkat penularan Covid-19 di masyarakat masih terjadi.

Bahkan kasus kesembuhan dan kematiannya sudah melebihi angka rata-rata dunia.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, data per 31 Agustus 2020 menunjukkan bahwa kasus Covid-19 mencapai 174.796 setelah terdapat penambahan sebanyak 2.743 dari Minggu (30/8/2020).

Sedangkan pasien yang sembuh dari virus corona mencapai 125.959 atau 72,1 persen. Angka kesembuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata kesembuhan Covid-19 di dunia.

"Jumlah kasus sembuhnya secara kumulatif ada 125.959 atau 72,1 persen di mana kasus sembuh dunia pada saat ini 69,73 persen," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2020).

Namun demikian, angka kematian akibat virus corona di Tanah Air masih lebih tinggi dibandingkan angka rata-rata dunia.

"Jumlah kasus meninggal sampai saat ini di Indonesia ada 7.417 atau 4,2 persen, di mana angka dunia adalah 3,34 persen. Indonesia masih lebih tinggi daripada kondisi di dunia," kata Wiku.

Sementara data pemerintah pada Rabu (2/9/2020), total kasus Covid-19 telah mencapai 180.646.

Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 3.075 dalam 24 jam terakhir.

Dibandingkan hari-hari sebelumnya, penambahan kasus baru tersebut juga tercatat lebih besar dari biasanya.

Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah tertinggi adanya penambahan kasus, yakni 1.054.

Adapun jumlah pasien sembuh Covid-19 saat ini sudah mencapai 129.971 orang dan meninggal dunia sebanyak 7.616 orang.

Dalam periode 1 hingga 2 September 2020, penambahan pasien meninggal dunia tercatat 111 orang.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/03/15013761/iakmi-narasi-pemerintah-semestinya-untuk-menguatkan-perubahan-perilaku

Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke