Salin Artikel

Kampanyekan Pencegahan Karhutla kepada Anak, Sinarmas Luncurkan “Rumbun dan Sahabat Rimba”

KOMPAS.com – Managing Director Sustainability Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Purnomo mengatakan, Sinar Mas terus berkomitmen melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kali ini, Sinar Mas berkampanye edukasi yang menyasar anak-anak. Sebab, menurut Agus, pendidikan sejak dini sangat penting untuk menumbuhkan kebiasaan positif saat anak-anak beranjak dewasa.

“Melalui kampanye edukasi ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran dalam mencegah karhutla melalui cara yang menyenangkan sehingga dapat dimengerti dengan mudah dan diingat oleh anak-anak," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Adapun, kampanye edukasi pencegahan karhutla Sinar Mas melalui salah satu pilar usahanya, yaitu Agribusiness and Food bertajuk “Rumbun dan Sahabat Rimba” ini diluncurkan pada awal tahun 2020 lalu.

Pada acara ini, diwarnai pula dengan peluncuran salah satu materi edukasi, yaitu buku cerita anak-anak yang berjudul sama di Ketapang, Kalimantan Barat.

Agus menerangkan, saat ini Sinar Mas tengah memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai pencegahan karhutla.

Guru pun mendapatkan pelatihan mengajar agar anak-anak dapat memahami pencegahan karhutla dengan mudah dan menyenangkan yang dilakukan secara virtual.

“Diharapkan apa yang guru telah pelajari dapat diterapkan di sekolah sehingga menjadi bekal bagi anak-anak, sebagai pemimpin masa depan,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dengan begitu, lanjutnya, anak-anak akan memahami bahaya karhutla dan mengambil bagian dalam melakukan pencegahannya baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

Fokus Sinar Mas pada pencegahan karhutla

Adapun, Sinar Mas sebelumnya telah bekerja sama dengan dinas pendidikan setempat dan para guru untuk memberikan materi edukasi yang dapat diakses dengan mudah dan dimengerti pelajar tingkat pendidikan dasar.

Pada awal Agustus lalu, meskipun di tengah pandemi Covid-19, Sinar Mas melaksanakan lokakarya bersama guru-guru di Sumatera, Kalimantan dan Papua.

Tercatat, lebih dari 400 peserta mengikuti lokakarya daring tersebut. Di sini, peserta mendapatkan pelatihan mengenai cara penyampaian materi pencegahan karhutla dengan kreatif dan menyenangkan.

Tidak hanya itu, para peserta juga diberikan akses terhadap berbagai materi menarik terkait karhutla, seperti buku cerita anak, materi presentasi bagi siswa-siswi sekolah menengah, hingga video animasi terkait pencegahan karhulta.

Sebelumnya, pada 2016 Sinar Mas juga sudah meluncurkan program pencegahan karhutla yang dikenal dengan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang menyasar kelompok orang dewasa.

Program tersebut telah sukses mengurangi titik panas dan titik api secara signifikan di dalam maupun di area sekitar konsesi Perusahaan.

Hal ini penting dilakukan mengingat selain faktor alam, pemantauan Sinar Mas menunjukan aspek manusia berkontribusi terhadap karhutla yang terjadi di sekitar operasi perusahaan.

Kontribusi tersebut, seperti kecerobohan saat membuang puntung rokok atau melakukan pembukaan lahan melalui metode tebang bakar.

Selain itu, perlu diketahui bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling terdampak oleh karhutla.

Pada 2019, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, lebih dari 900.000 orang termasuk anak-anak menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang disebabkan karhutla.

Simak cuplikan cerita "Rumbun dan Sahabat Rimba" di bawah ini.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/28/16214101/kampanyekan-pencegahan-karhutla-kepada-anak-sinarmas-luncurkan-rumbun-dan

Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke